Duuhhh dah sejak 23 November 2011 ijin tinggal ku di Belanda habis, tapi sampai sekarang, 31 Desember belum juga dapat pengganti yang baru. Setiap kali ditanya ke IND (De Immigratie- en Naturalisatiedienst)mereka selalu bilang tunggu saja, paling 3 minggu lagi akan datang surat untuk menyuruh kamu ngambil verbijft yang baru. heeuuhhh lamanya kerjanya IND ini. Gawat juga kalau misalkan mau keluar negeri, apalagi sebentar lagi kita mau liburan ke Spain, kalo sampai Verblijft nya belum kelar juga bisa-bisa batal nih pergi jalan2.
Ternyata birokrasi di Belanda ini bener2 panjang dan nyebelin. semuanya lama. BElum lagi urusan internet kita yang di Papendrecht. Kontrak kita dengan KPN cuma sampai 23 september 2011. Sejak July kita sudah bilang ke KPN kalau kita tidak mau perpanjang lagi service internetnya, karena kita sdh pindah ke Schiedam. Ternyata sampai sekarang kita tetep ditagih untuk membayar iuran bulanan. Heuuhhh londooooo londooo kalo urusan duit aja cepat diurusin, tapi kalau sampai kehilangan duit dibuta njelimet sampai kita pasrah.
Urusan asuransi kita yang minta dinaikkin preminya dalam sehari langsung jadi, sedangkan urusan KPN kita yang minta diterminasi kontraknya sampai sekarang ga kelar2. heeuuhh manusia maruk, aneh bgt orang-orangnya.
Tiba-tiba pagi ini Mufid minta satu keinginan yang sangat berat untuk dipenuhi.
Mufid : Mama, Mufid pengeeeeeennnnn bgt punya adek laki-laki
Mama : kenapa, kan DD udah ada Adek Mufid
Mufid : tapi kan DD cewek, Fid pengeeennn adek cowok.
Mama : Enggak ah Fid, ntar nakalnya sama ama Fid, pusing mama
Mufid : Mufid janji kok Ma. ga nakal lagi, ntar Fid ajarin adek cowok Fid itu biar ga nakal juga, jadi mama ga pusing.
Mama : bingung, mau jawab apa lagi...............:-)
Kalo papa tahu percakapan ini, pasti Papa langsung pro Mufid, soalnya Papa pengen banget punya anak satu lagi, sedangkan mama "NO WAY" cukup dua saja. Yang penting kualitas, bukan kuantitas.
Kadang memang ada keinginan untuk punya anak lagi, tapi rasanya untuk hamil di negeri kincir angin ini kok rasanya berat banget. Semua urusan harus kita yang ngerjain sendiri, gimana kalo nanti aku hamil yang kerjaannya muntah2 terus, ga kuat masak. Pasti semuanya terlantar, haahhh ga kebayang kacaunya keaadaan selama 9 bulan hamil, belum lagi nanti kalo sudah melahirkan hiiiiiiiiiiiii repoooottt.
Yang bikin ga mau hamil lagi pelayanan kesehatan disini. Memang bagus, aku akui tapi semuanya harus ditindaklanjuti dengan yang alamiah, kalau melahirkan sebisa mungkin senormal2nya. kalau ga bisa keluar dipaksa dengan vakum ,tang haahhh ngeri deh.
Maafin Mama yaa Pa, Mufid.................ga mau mengikuti keinginan mu.
5 siung bawang merah (besar, kalo pakai yang kecil gunakan 10 siung)
2 batang sereh
4 batang daun bawang
1 ruas kunyit (sebesar kelingking)
1 ruas laos (sebesar 2 jempol tangan, bisa diganti dengan 1 sendok makan laos bubuk)
1 ruas jahe (sebesar jempol tangan)
1 sendok makan merica bubuk (peres /tidak full)
5 lembar daun salam
Langkah Pembuatan:
Haluskan ketumbar dan kemiri dan potong-potong bahan lainnya (bawang merah & putih, daun bawang, jahe, kunyit, sereh) untuk mempermudah penghalusan bumbu.
Giling semua bumbu tersebut (kecuali daun salam) menggunakan chopper.
Biasanya pada proses ini bahan-bahan tersebut agak susah halus.
Untuk mempermudah penggilingan bumbu sehingga didapatkan hasil yang halus, masukkan minyak goreng sekitar 2 sendok makan.
Goreng bumbu halus di dalam 1 liter minyak goreng, masukkan sedikit demi sedikit agar tidak meluap.
Goreng sampai bumbu mengering dan berwarna kecoklatan.
Saring minyak untuk memisahkan bumbu goreng (ampas) tadi dengan minyaknya. Setelah minyak dingin, simpan Minyak akan dipakai sebagai minyak sayur (minyak bumbu) sedangkan bumbu dalam botol.
Goreng (ampas) digunakan untuk memasak ayam.
Bagian 2: Memasak Ayam
BAHAN:
1 dada ayam fillet
4 potong paha ayam lengkap (atas-bawah)
1 kotak jamur merang ( champignon) berat 400 gram, boleh lebih atau kurang sesuai selera
5 sendok makan kecap manis
3 sendok makan saus tiram
1 sendok makan garam
1 sendok makan gula pasir
1 sendok makan merica bubuk
Daun bawang, daun jeruk
Bumbu goreng dari proses pembuatan minyak sayur. Jika lain kali tidak sedang membuat minyak sayur sehingga bumbu goreng ini tidak tersedia maka bisa digunakan minyak sayur sebanyak 7 (lima) sendok makan.
Langkah Pembuatan:
Potong-potong ayam ukuran dadu sekitar 1 cm dan jamur merangnya
Bumbu goreng (ampas) sebagai bahan dasar untuk bumbu ayam.
Rebus bumbu goreng dalam 1 liter air sekitar 15 menit.
Saring hasil rebusan bumbu tersebut, ambil airnya dan buang ampasnya.
Masukkan potongan ayam dan jamur terlebih dahulu. Aduk rata 5-10 menit, kemudian masukkan potongan daun bawang dan daun jeruk.
Terakhir, masukkan merica bubuk, gula pasir, garam, kecap manis dan saus tiram. Rebus hingga asat (kurang tahu bahasa Indonesia-nya).
Inilah hasil akhirnya.
BAKSO WONOGIRI (3 ETCS) Resep dan metode pembuatan bakso
BAHAN UNTUK 1 KALI GILINGAN (1/4 kg daging):
1/4 kg daging tanpa lemak (bisa daging sapi, ayam, atau ikan)
Sekitar 50 gr tepung tapioka (= 3 sendok makan full)
2 siung bawang putih
Putih telur dari 1 butir telur
1 sendok teh garam (peres)
1/2 sendok teh merica bubuk
Penyedap secukupnya, sedikit aja (bisa pakai kaldu blok atau vetsin (= 1/2 sendok teh))
Sekitar 25 cc air es/dingin (= 2-3 sendok makan), kalau kurang nanti bisa ditambahkan saat penggilingan, sedikit demi sedikit.
Potong-potong daging kecil-kecil untuk memudahkan penggilingan.
Masukkan semua bahan bakso ke dalam chopper ini (daging potong, putih telur, garam, potongan bawang putih, merica bubuk, penyedap/kaldu, air es).
Tutup, pasang motornya dan giling sampai halus. Coba jalankan chopper sekitar 1 menit dahulu dan cek. Jika adonan terlalu kaku tambahkan air es sedikit demi sedikit dan giling lagi. Hasil akhir seperti gambar diatas.
Siapkan air hangat/panas dalam panci yang akan digunakan untuk merebus bakso.
Jangan lupa cuci tangan sampai bersih. Ambil adonan pakai tangan kiri sementara tangan kanan pegang sendok.
Celupkan/basahi sendok dengan air dingin agar adonan tidak lengket ke sendok (dilakukan setiap adonan terasa nempel di sendok) sewaktu membentuk bulatan bakso.Remas (“diplotot” kata orang Jawa) adonan yang di tangan kiri tadi dan ambil dengan sendok, adonan yang keluar dari lingkaran yang terbentuk oleh jari telunjuk dan jempol. Untuk langkah ini diperlukan pembiasaan agar bentuk bakso bisa bulat.
Masukkan bakso tadi ke panci berisi air hangat yang telah disiapkan, lakukan sampai semua adonan telah menjadi bulatan.
Rebus bakso. Diperlukan waktu sekitar 10-15 menit dari saat air mendidih sampai bakso matang. Sebenarnya bisa ditandai dari mengapungnya bakso sebagai pertanda telah matang.
Catatan: pada proses perebusan ini akan terbentuk buih-buih di permukaan air, buang buih-buih ini menggunakan sendok agar air rebusan tidak meluapluap. Air sisa rebusan bakso bisa dimanfaatkan untuk kuah.
Angkat dan tiriskan.
Jika bakso yang dibuat dirasa terlalu banyak untuk dikonsumsi sekali, setelah bakso dingin bisa dilakukan penyimpanan dengan memasukkan dalam plastik (gunakan plastik bening agar tidak bau) dan kemudian masukkan ke freezer. Asal pembekuannya baik bisa tahan lebih dari seminggu. Saat akan mengkonsumsinya kembali cukup rendam dengan air hangat sampai lunak kembali, dan rebus lagi dalam kuah bakso.
1/4 sendok teh vetsin (bagi yang tidak suka bisa tidak memakainya).
Rebus mie kuning: segala mie telor bisa dipakai. Untuk di Belanda yang cukup cocok adalah Chinese Eirenmie buatan Conimex. Hasil terbaik akan didapatkan jika menggunakan mie basah, dan untuk itu tersedia Mie Ramen (ada di Xotus (Oriental group), buatan Singapore dan ada label halal-nya), tapi harganya lebih mahal.
Kemudian tiriskan.
Aduk semua bumbu dalam mangkok/piring sementara mie direbus.
Campurkan mie dengan bumbu dalam mangkok/ piring.
Tambahkan ayam dan bakso di atasnya dan tambahkan sekitar air yang tersisa di rebusan ayam untuk mendapatkan kuah yang gurih.
Tambahkan sayuran, bisa: sawi, pakcoy atau kol. Tambahkan bawang goreng. Jika suka tambahkan pula irisan daun bawang.
Untuk kuah bisa menggunakan air kaldu atau air putih biasa yang mendidih secukupnya.
Bagi penggemar makanan pedas bisa ditambahkan sos sambal, atau hasil ulegan cabe merah.
Inilah hasil akhir Mie Ayam + Bakso Wonogiri
Note:
Bumbu minyak (minyak sayur) biasanya berlebih. Bisa disimpan untuk membuat mie ayam berikutnya sehingga tidak perlu menyiapkan bumbu seperti proses di atas lagi. Untuk memasak ayam, bumbu goreng (ampas dari pembuatan minyak sayur) bisa diganti dengan bumbu minyak tersebut.
Hidup........................memang harus dinikmati disetiap detiknya, karena kita tidak bs mengulangi waktu yang telah berlalu. PAda dasarnya kehidupan manusia ini terbagi atas 5 fase. Ini kata-kata yang aku dapat dari hasil obrolan aku dengan ibuku tersayang melalui telpon. Aku tidak bisa untuk tidak menelpon Ibu/Pa melebihi seminggu. Minimal sekali seminggu aku harus menelpon mereka. Mulai dari cerita apa saja sampai cerita yang rada2 serius.
Waktu itu aku bertanya ke Ibu, ngapain aja ibu di rumah berdua aja sama Apa? yaahh ibu menjawab, yaaa sholat, ke mesjid, baca alquran. yaaahh itulah Ibu dan Apa, masuk fase berdua sekarang dan mempersiapkan diri untuk masuk ke Fase sendiri. Aku mulai berpikir apa maksud dari perkataan Ibu ini. yaahh beginilah hasil kesimpulan ibuku.
Fase pertama adalah : Fase sendiri. Selama 9 bulan kita sendiri di dalam rahim ibu.
Fase kedua adalah : Fase berdua dengan pasangan kita sebelum kita punya keturunan.
Fase ketiga adalah : Fase rame-rame dengan anak-anak kita. Canda tawa sedih marah semuanya heboh pada fase ini.
Fase keempat adalah : Fase berdua lagi dengan pasangan kita setelah anak-anak kita dewasa dan mereka mempunyai keluarga masing-masing. Nah inilah fase yang sedang dijalanin kedua orangtuaku tercinta.
Fase kelima adalah : Fase sendiri lagi, dimana kita harus berpisah dengan pasangan kita tinggal di alam yang lain yaitu alam barzah.
Untuk itulah kita harus menikmati semua fase kehidupan kita ini dengan sebaik-baiknya. Aku emngeluh ke Ibu karena kadang capek ngurus anak-anak, mereka rewel, nakal, ga mau makan, suka stress sendiri. Ibuku ngasih nasehat, nikmatilah semuanya Nak. Ga akan terulang lagi waktunya. Sekarang Mufid umur 5 tahun, sebentar lagi dia sudah mulai menjadi ABG ga mau lagi ikut kemana2, dia sudah punya dunia sendiri dan mungkin ga sampai 15 tahun lagi dia akan meninggalkan kamu, meneruskan kuliahnya ke kota lain atau benua lain. pasti kamu akan merindukan saat2 sekarang ini. Seperti Ibu/Apa sekarang, ingin sekali kalian semuanya ngumpul di satu kota, ga berjauhan seperti sekarang. Tapi keinginan itu cuma tinggal keinginan, ga akan mungkin terwujud, karena kalian punya cita-cita sendiri juga.
Makanya nikmatilah kehidupan sekarang di fase manapun engkau berada anakku.
Hari ini mulai wintervakantie dari tgl 26 Des 2011 sampai 6 January 2012. Rencananya kita ga akan kemana2, berhubung dingin dan Papa harus masuk kerja terus biar nanti bulan February, kita ke Spain PApa bisa cuti seminggu.
Hmm bingung juga di rumah harus ngapain yaa biar liburannya asik. Akhirnya mama ngajak DD dan Fid masak. Fid buka2 buku resep dan bilang pengen bikin Donut.
ya udah, akhirnya Mufid belajar bikin donut. Mulailah Mufid baca resep dan mulai nimbang2 tepung, ngaduk dengan telor. jadi deh adonan. Mufid mulai mencetak nya dan menggoreng. Baru selesai satu donut langsung dimakan. lucu banget.
Besoknya Mufid bangun dan langsung nanya mau masak apa lagi hari ini Ma? hmmm bingung deh, pilih yang gampang aja yaaa........puding aja yaaa......wuenaknyaaa mereka rebutan makan puding, sampai habis. Puding dengan campuran susu yang paling dominan.
Hmmmm dah 20 hari DD berusia 2 thn, tapi DD belum juga bisa ngomong :-( baru bisa bilang Papa, mama, dada (sekali sekali), bumba, pupup, mau................hmmm cuma itu. kenapa yaaa?? tapi setiap konsultasi dengan dokter, selalu dibilang normal. EMang sih DD bagus banget interaksi dengan kita. Kalau dia mau cerita sesuatu selalu diperagakan dengan bener. kayak dia tadi jatuh disana, gimana cara jatuhnya, pasti diceritain disana. Kalau dia mau minta balon, dicobanya memperagakan cara meniup balonnya. haahhh banayk banget yang pengen diomonginnya tapi DD belum bisa, kenapa yaaaa??? semoga bentar lagi DD bisa ngomong dengan cepat, kayak Ariq.
Sekarang semuanya disebut bumba. Minta permen, bilangnya Mama mau bumba..............biskuit juga bumba, pisang juga bumba haaahhhhh semuanya bumba, gara-gara ketagihan film bumba nih. Sampai-sampai sekarng kalu bobok harus pegang bumba, apa aja, boleh coklat, biskuit atau apa aja. Setiap kebangun selalu nyari2 bumba juga. ada-ada aja.
DD sayaannnggg................DD sayaannggg, ada-ada aja
Hari Rabu kemaren, 14 Desember.
Untuk ketiga kalinya selama di Belanda Mufid harus berurusan dengan dokter gigi. Untuk pertama kalinya ke dokter gigi di De Witte Brug, Papendrecht. Kali ini usaha dokter untuk menambal gigi graham Mufid yang berlobang gagal total. Karena dokternya menyuntik gusi Mufid dan Mufid sangat2 takut disuntik. alhasil, Mufid menangis meronta2 dan doktenrya pun menyerah. Akhirnya kita pulang dengan bibir mufid menebal dan bebal karena suntikan doktenrya membuat bibir mufid bebal dan menebal.
Hampir setahun sudah kejadian tersebut. Akhirnya sebulan yang lalu mama bawa Mufid ke dokter gigi yang di Schiedam. Dokternya baik, perempuan cantik. Dengan santainya Mufid masuk ruangan dokter sendiri dan mau disuruh apapaun oleh dokternya dan tidak terjadi perlawanan sama sekali. Malahan keluar dari raung dokter, Mufid malahan dapet kadeutjes.
Terakhir hari Rabu minggu kemaren, gigi Mufid akhirnay berhasil di tambal oleh dokter tanpa ada tangisan atau protes dari Mufid. Tapi mama ga tahu pasti apa yang terjadi di dalam ruangan dokter karena dokternya minta mama ga usah masuk ruangan, biar Mufid sendirian. Mufid keluar ruangan dengan senyum manis dan gigi sudah ditambal.
Mendengar saran dokter kalau didi harus di operasi amandelnya karena terlalu sering terjadi peradangan. Langsung pikiran ku melayang ke hal2 yang jelek, bagaimana kalo operasinya tidak berjalan dengan baik, bagaimana kalau nanti DD kesakitan setelah operasi, bagaimana kalo ini, kalo itu. Haahhhh...............Ya Allah, berilah jalan yang terbaik buat anakku, Nadira.
Untuk menghilangkan waswas ku, ini ada artikel tentang tonsilitis.
Tonsillitis adalah suatu peradangan pada tonsil (atau biasa disebut amandel) yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, namun hampir 50% kasus tonsilitis adalah karana infeksi. Tonsilitis akut sering dialami oleh anak dengan insidensi tertinggi pada usia 5-6 tahun, dan juga pada orang dewasa di atas usia 50 tahun. Seseorang terpredisposisi menderita tonsillitis jika memiliki resistensi yang rendah, memiliki tonsil dengan kondisi tidak menguntungkan akibat tonsilitis berulang sebelumnya, sebagai bagian dari radang tenggorok (faringitis) secara umum, atau sekunder terhadap infeksi virus (biasanya adenovirus yang menyebabkan tonsil menjadi mudah diinvasi bakteri).
Manifestasi klinik yang mungkin timbul pada tonsilitis sangat bervariasi untuk tiap penderita, diantaranya rasa mengganjal atau kering di tenggorokan, nyeri tenggorok (sore throat) rasa haus, malaise, demam, menggigil, nyeri menelan (odinofagia), gangguan menelan (disfagia), nyeri yang menyebar ke telinga, pembengkakan kelenjar getah bening regional, perubahan suara, nyeri kepala, ataupun nyeri pada bagian punggung dan lengan.
Diagnosis dari tonsilitis akut atau berulang ditegakkan terutama berdasarkan manifestasi klinis. Meskipun demikian prosedur kultur dan resistensi bakterial sangat dianjurkan. Hal ini berkaitan dengan ditemukannya jenis bakteri Streptokokus beta hemolitikus grup A pada 40% kasus, di mana tonsilitis yang terjadi sekunder terhadap bakteri ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang cukup berat. Jenis bakteri lain yang juga dapat ditemukan, antara lain: streptokokus alfa dan gama, difteroid, stafilokokus aureus, dan haemofilus influenza. Di samping itu bakteri anaerob juga telah ditemukan pada permukaan dan poros tonsil, terutama grup bakteroides melaninogenikus.
Meskipun kebanyakan kasus tonsilitis dapat sembuh dengan penanganan konvensional, seperti istirahat (bedrest), asupan makanan yang baik, penurun panas (antipiretik), di mana tanpa pemberian antibiotik, tonsilitis biasanya berlangsung selama kurang lebih 1 minggu. Adapun pemberian antibiotik dalam kasus seperti ini, umumnya ditujukan untuk mengurangi episode penyakit dan lamanya gejala yang diderita seperti nyeri tenggorok, demam, nyeri kepala, ataupun pembengkakan kelenjar getah bening. Antibiotika sendiri menjadi indikasi jika pada pemeriksaan kultur dan resistensi ditemukan bakteri Streptokokus beta hemolitikus grup A, dengan tujuan mengeradikasi kuman dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Beberapa komplikasi yang mungkin timbul akibat tonsillitis akut atau berulang, di antaranya:
1. Abses peritonsilar (quinsy) :Biasanya timbul pada pasien dengan tonsillitis berulang atau kronis yang tidak mendapat terapi yang adekuat.
2. Abses parafaringeal : Timbul jika infeksi atau pus (cairan abses) mengalir dari tonsil atau abses peritonsilar melalui otot konstriktor superior, sehingga formasi abses terbentuk di antara otot ini dan fascia servikalis profunda. Komplikasi ini berbahaya karena terdapat pada area di mana pembuluh darah besar berada dan menimbulkan komplikasi serius.
3. Abses retrofaringeal : Keadaan ini biasanya disertai sesak nafas (dyspnea), ganggaun menelan, dan benjolan pada dinding posterior tenggorok, dan bisa menjadi sangat berbahaya bila abses menyebar ke bawah ke arah mediastinum dan paru-paru.
4. Adenitis servikalis supuratif
5. Tonsilolith : Tonsilolith adalah kalkulus di tonsil akibat deposisi kalsium, magnesium karbonat, fosfat, dan debris pada kripta tonsil membentuk benjolan keras. Biasanya menyebabkan ketidaknyamanan, bau mulut, dan ulserasi (ulkus bernanah).
6. Kista tonsil : Umumnya muncul sebagai pembengkakan pada tonsil berwarna putih atau kekuningan sebagai akibat terperangkapnya debris pada kripta tonsil oleh jaringan fibrosa.
7. Komplikasi sistemik : Kebanyakan komplikasi sistemik terjadi akibat infeksi Streptokokus beta hemolitikus grup A. Di antaranya: radang ginjal akut (acute glomerulonephritis), demam rematik, dan bakterial endokarditis yang dapat menimbulkan lesi pada katup jantung.
Penanganan tonsillitis bisa sangat bervariasi tergantung dari perjalanan penyakitnya sendiri, mulai dari penanganan konvensional hingga tindakan pembedahan seperti tonsilektomi dan adenoidektomi. Jika pun keputusan pembedahan yang diambil, maka harus berdasarkan indikasi yang jelas dan telah mempertimbangkan cost/benefit ratio dari tindakan tersebut, selain itu telah diperhitungkan komplikasi yang mungkin terjadi. Beberapa indikasi untuk tonsilektomi/adenoidektomi antara lain: tonsillitis rekuren atau kronis dengan kriteria yang telah ditentukan, difteria yang tidak berespon terhadap terapi medikamentosa, demam rematik, tonsillitis yang berkaitan dengan infeksi telinga tengah atau sinusitis maksilaris, formasi abses, obstruksi jalan napas, dugaan keganasan tonsil, dan lain sebagainya.
Setelah 3 malam kita lewatin masa2 sulit untuk tidak nenen sewaktu tidur, ternyata adaptasi skill DD sangat sangatlah tinggi. Sekarang DD menemukan cara lain untuk tertidur pulas. Kalau bobo siang, DD bisa tertidur cukup dengan mendengar musik Mozart atau lullaby song for baby. Sedangkan untuk bobo malam, DD maunya bobok sambil pelukan, pipi mama nempel terus ke pipi Didi. dengan posisi ini DD bisa terlelap dan mama bisa pindah ke kamar mama nemanin Papa yang bobok sendirian :-)
Jam 4 atau jam 5 pagi, DD terbangun lagi dan nangis pas dia tahu ga ada mama di dekatnya. Mama langsung terbangun dan meluk DD sambil posisi pipi kita nempel satu sama lain. akhirnay DD terlelap lagi sampai pagi jam 7 sewaktu papa mau berangkat kerja.
Oh sayangku segitu hebatnya dikau, mama serasa mimpi berhasil menyapih DD tanpa paksaan dan tanpa dikasih yang pahit2. Mama yakin, DD bakalan jadi anak pinter nantinya, karena baru 2 tahun aja DD dah bisa ngerti cuma dikasih tahu kalau DD dah 2 tahun, ga boleh nenen lagi. tiba2 DD bisa brenti nenen, tanpa protes yang terlalu lama.
2 Minggu yang lalu, DD sudah menginjak umur 2 tahun. DD bahagiaaaaa sekali sewaktu tiup lilin.
sampai-sampai lilinnya dinyalain lagi sampai 5 kali biar diulang lagi nyanyinya dan ditiup lagi sama Didi.
Tapi sedih banget, setelah ulang tahunnya, DD demam dan sampai kemaren malam, DD menggigil kedinginan sampai 1 jam lamanya. Mama peluk dan dibalut dengan selimut. tapi didi tetap mengigil, sampai akhirnya papa memasukkan paracetamol ke dalam anal Didi, setelah itu Didi berenti mengigil dan tertidur di pelukan mama.
Paginya Mama langsung telpon dokter dan bikin afspraak. Alhamdulillah, jam 11 siang DD bisa dibawa ke dokter. Tetapi seperti biasa, setelah dokter periksa ternyata amandel DD membesar dan meradang lagi. Ya Allah, kenapa DD selalu kena sakit ini?
Dokter kasih saran untuk konsultasi dengan THT, untuk proses selanjutnya. kemungkinan DD dioperasi amandelnya. DD ku sayang, semoga cepat sembuh nak.
tiba2 kepikiran, apakah amandel ini bisa menjadi penyebab DD telat ngomong. Ini ada artikel bagus nih tentang itu.
Deteksi dini keterlambatan bicara sangat penting agar intervensi dan stimulasi untuk mengejar ketinggalan dapat segera dilakukan. Orang tua sebaiknya bersabar untuk memperkenalkan dua bahasa itu pada anaknya.
Sion (29 tahun) khawatir. Joshua (2 tahun, 4 bulan) anaknya, belum juga dapat berbicara sepatah kata pun. Joshua hanya bisa menunjuk-nunjuk dan mengeluarkan suara “ uh..uh…,” ketika menginginkan sesuatu. Sementara teman-temannya yang lain sudah bisa mengucapkan kalimat pendek seperti ”aku mau makan,” atau, ”aku mau pipis.” Sempat timbul keinginan Sion untuk membawa Joshua kepada profesional. Sekedar untuk mengkonsultasikan keadaan anaknya. Namun, orang-orang di sekitarnya seperti tidak mendukung, ”tenang saja, nanti juga bisa. Kamu terlalu khawatir aja…” akhirnya ibu yang tinggal di wilayah Jakarta Timur ini pun menurut. Dia tak memeriksakan anaknya untuk mencari tahu keterlambatan bicara anak pertamanya itu.
Menurut dr. I Gusti Ayu Partiwi Surjadi SpA. MARS, memang ada kasus keterlambatan bicara yang bersifat genetik, yang memang boleh ditunggu. ”Tetapi kita mesti benar-benar yakin bahwa keterlambatan itu benar-benar genetik dan boleh ditunggu, ”Kata dokter Tiwi. Untuk mengetahui apakah kemampuan bicara bayi akan berkembang normal, antara lain dapat dideteksi melalui pendengarannya. “Yakinkan bahwa pendengaran bayi normal karena pendengaran yang baik merupakan salah satu persyaratan untuk bicara,” Tiwi menambahkan. Fungsi pendengaran dapat dinilai dengan melakukan screening pendengaran bahkan sejak bayi baru lahir. Respon bayi terhadap lonceng atau suara merupakan petanda pendengaran bahwa fungsi pendengran bayi baik.
Masalah terlambat bicara menurut Tiwi memang sering kali terlambat terdiagnosis. ”Padahal deteksi dini gangguan perkembangan secara keseluruhan, termasuk terlambat bicara, sangat penting diketahui sedini mungkin,” kata dokter dari RS Bunda Jakarta ini. Sehingga bila terjadi gangguan dapat segera dikoreksi, karena otak berkembang sangat cepat di tahun pertama dan kedua.
“Bila gangguan perkembangan diketahui di tahun pertama, intervensi atau stimulasi yang dilakukan pada bayi atau anak akan sangat bermanfaat, karena otak masih sangat sensitif dengan stimulasi yang diberikan,” katanya menjelaskan. Rangsangan atau stimulasi perbaikan yang diberikan diharapkan dapat mengejar segala bentuk keterlambatan di tahun pertama atau kedua. ”Tentu saja semua tergantung jenis keterlambatannya atau berat ringannya gangguan perkembangan,” katanya menambahkan. Seni Septiana Sinaga, Psi mengatakan jika keterlambatan bicara tidak dideteksi sejak dini, maka kerusakan yang ditimbulkan bisa jauh lebih besar. ”Ekspektasi terhadap anak 2 tahun tentu berbeda dengan anak 3 tahun. Apalagi kalau sudah mau masuk TK atau SD,” kata psikolog perkembangan anak dari Klinik Kancil ini. Psikolog Jacinta F Rini memaparkan bahwa bicara adalah media utama dalam mengekspresikan diri, untuk bisa dimengerti orang lain, orang tua, guru dan teman-temannya. Bila media itu mengalami masalah, maka bisa membuat anak menjadi frustasi. ”Mungkin pula ia akan merasa frustasi dan malu karena teman-temannya memperlakukan dia secara berbeda, entah mengucilkan atau pun membuatnya menjadi bahan tertawaan,” ungkap Jacinta dalam artikelnya “Keterlambatan Bicara” yang dipublikasikan di situs e-psikologi.
Jika tidak ada yang bisa mengerti apa yang diinginkan atau dimaksud anak, maka tak mengherankan jika lama kelamaan anak itu akan berhenti untuk berusaha membuat orang lain mengerti. ”Padahal, belajar melalui proses penting dalam menjadikan seorang manusia bertumbuh dan berhasil menjadi orang seperti yang diharapkannya,” Jacinta menegaskan. Penyebab Keterlambatan Bicara
Seperti dipaparkan oleh Jacinta, gangguan keterlambatan bicara adalah istilah yang dipergunakan untuk mendeskripsikan adanya hambatan pada kemampuan bicara dan perkembangan bahasa pada anak-anak, tanpa disertai keterlambatan aspek perkembangan lainnya. ”Pada umumnya mereka mempunyi perkembangan intelegensi dan sosial-emosional yang normal. Menurut penelitian masalah ini terjadi atau dialami 5 sampai 10 persen anak-anak usia prasekolah dan lebih cenderung dialami oleh anak laki-laki daripada perempuan ,” urai Jacinta menambahkan.
Penyebab terlambat bicara menurut Tiwi, ada yang bersifat sentral (gangguan pada otak), ada yang karena penyebab perifir (alat pendengaran yang terganggu), tetapi bisa juga karena bersifat genetik (masalah keturunan). ”Anak autis seringkali memberikan manifestasi awal terlambat bicara,” ujarnya. Orang tua sering membawa anak dengan gangguan perkembangan pervasive development disorder not other specified (PDD NOS) yang sering disebut sebagai autisme ke dokter atau ahli perkembangan karena anak belum bisa bicara. Sementara penyebab autisme sampai saat ini belum diketahui secara pasti.
Tiwi menambahkan, orang tua dengan dwi bahasa sebaiknya bersabar untuk memperkenalkan dua bahasa itu pada anaknya. Sebab beberapa kasus menunjukkan bahwa anak yang diperkenalkan bahasa bilingual sejak bayi kadang-kadang bisa menjadi terlambat bicara. ”Kalau belum yakin perkembangan interaksi atau komunikasinya normal atau tidak, sebaiknya memakai satu bahasa saja pada anak,” katanya menganjurkan.
Menurut Seni, banyak anak yang terlambat bicara, karena anak tidak mengalami proses perkembangan secara alami. Misalnya seharusnya anak ditetah, malah diberi baby walker, anak tidak pernah merasakan yang kasar atau lunak, karena selalu harus merasakan yang halus-halus dan bersih sehingga anak menjadi hipersensitif.
Anak usia 9 bulan seharusnya sudah mulai makan makanan yang agak kasar, tetapi karena orang tuanya khawatir anaknya kurus, anak diberi makanan halus terlalu lama. Hal ini akan menyebabkan daerah di sekitar mulut dan lidah yang digunakan juga untuk bicara menjadi kurang terlatih. Anak usia diatas 2 tahun seharusnya juga sudah berhenti minum ASI, sehingga mulutnya tidak hanya terbiasa dengan yang kenyal-kenyal saja. Ia harus sudah mencoba sedotan atau cangkir dan bukan diberi dot agar daerah di sekitar mulutnya dapat terangsang dengan baik.
Begitu juga jika ada tahapan perkembangan anak yang terlewati. Misalnya, anak belum merangkak, tetapi sudah ingin berdiri. ”Kalau ada tahapan yang terlongkapi, potensi masalah yang ditimbulkan bukan hanya keterlambatan bicara, tetapi bisa juga gangguan yang lain. Atau, bisa saja bahasanya tidak terlambat, tetapi mengalami keterlambatan atau bermasalah dalam mengendalikan atensinya,” kata Seni menerangkan.
Sejauh ini, papar Jacinta, kebanyakan nonton televisi pada anak-anak usia balita juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab anak mengalami gangguan keterlambatan bicara, Terlalu banyak menonton TV, menurutnya, merupakan faktor yang membuat anak menjadi pendengar pasif. ”Pada saat nonton televisi, anak akan lebih sebagai pihak yang menerima tanpa harus mencerna dan memproses informasi yang masuk. Belum lagi suguhan yang ditayangkan berisi adegan-adegan yang sering kali tidak dimengerti oleh anak, bahkan mungkin traumatis,” urainya panjang lebar. Pengalaman traumatis bisa akibat menyaksikan adegan perkelahian, kekerasan, seksual atau pun acara yang tidak disangka-sangka memberi kesan yang mendalam pada anak, karena egosentrisme yang kuat pada anak dan kemampuan kognitif yang masih belum berkembang.
Akibatnya, anak tidak mengalami periode tertentu yang seharusnya otak mendapat banyak stimulasi dari lingkungan dan orang tua, untuk kemudian memberikan feedback kembali. Karena yang lebih banyak memberikan stimulasi adalah televisi (yang tidak membutuhkan respon apa-apa dari penontonnya), maka sel-sel otak yang mengurusi masalah bahasa dan bicara kan terhambat perkembangannya.
Masalah komunikasi dan interaksi dengan orang tua menurut Jacinta, juga memiliki peran yang penting dalam membuat anak mempunyai kemampuan berbicara dan berbahasa yang sangat baik. ”Banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa cara mereka berkomunikasi dengan si anak ikut berperan dalam menambah pembendaharan kata, memacu untuk berpikir logis, menganalisis dan membuat kesimpulan dari kalimat-kalimat yang sangat sederhana sekali pun,” jelasnya.
Sebaliknya jika orang tua sering malas mengajak anaknya bicara panjang lebar dan hanya bicara satu dua patah kata saja. Apalagi bila pembicaraan itu lebih banyak instruksi ketimbang dialog. ”Anak yang tidak pernah diberi kesempatan untuk mengekspresikan diri sejak dini (lebih banyak menjadi pendengar pasif) karena orang tua terlalu memaksakan dan ”memasukkan” segala intruksi, pandangan atau keinginan mereka sendiri tanpa memberi kesempatan pada anaknya untuk memberi kesempatan pada anaknya untuk memberi umpan balik juga menjadi faktor yang mempengaruhi kemampuan bicara serta menggunakan kalimat dan berbahasa,” katanya lagi.
Parameter Keterlambatan Bicara
Jika pada usia 6 bulan, bayi tidak melirik atau menoleh pada sumber suara yang datang dari belakang atau sampingnya, atau di usia 10 bulan bayi tidak merespon bila dipanggil namanya, Anda harus waspada. Begitu juga jika pada usia 15 bulan, anak tidak mengerti atau merespon terhadap kita “tidak” atau “jangan,“ atau tidak merespon terhadap perintah duduk, ke sini, atau berdiri di usianya yang ke 21 bulan.
Perlu diwaspadai juga jika si kecil yang berusia 2 tahun tidak dapat menunjuk dan menyebutkan bagian tubuh seperti mulut, hidung, mata, atau kuping. Selain itu, di usia 2 tahun, menurut Seni anak seharusnya sudah bisa merangkai 3 kata seperti, ”aku mau minum,” atau ”aku mau pipis.” “Kalau dapat mengucapkan kata minum atau makan, tetapi tidak jelas berarti anak kurang perangsangan. Tetapi, kalau anak hanya bisa mengucapkan “uuh” atau ”aah,” jangan tunda lagi, sebaiknya anak itu segera dibawa ke ahli,” kata Sebi menjelaskan. Evaluasi dan Pemeriksaan
Menurut Jacinta, jika orang tua mencurigai anaknya mengalami hambatan bicara, maka hal ini haruslah diteliti dan diperiksa oleh ahli yang memang berkompeten di bidangnya, sehingga terjadinya salah diagnosa dan penanganan dapat dihindar. Untuk itu, diperlukan pemeriksaan lengkap dari aspek-aspek fisiologis dan neurologis serta psikologis.
Seperti dipaparkan Jacinta, pada tahapan pemeriksaan aspek fisiologis dan neurologis, dokter memeriksa secara menyeluruh, untuk mengetahui apakah keterlambatan tersebut disebabkan masalah pada alat pendengaran, sistem pendengarannya, atau pun pada areal otak yang mengatur mekanisme pendengaran, bicara dan otak yang memproduksi kemampuan berbicara. Pemeriksaan lengkap akan menghasilkan diagnosa yang jauh lebih pasti tidak hanya faktor penghambatnya, namun juga metode penanganannya yang paling sesuai untuk anak yang bersangkutan,” jelas Jacinta.
Pemeriksaan secara psikologis menurutnya juga diperlukan untuk memahami fungsi-fungsi lain yang berhubungan dengan kemampuan berbicara dan berbahasa, seperti tingkat intelegensi serta tingkat perkembangan sosial–emosional anak. ”Pemeriksaan secara psikologis ini juga dimaksudkan untuk melihat sejauh mana pengaruh dari hambatan yang dialami anak terhadap kemampuan emosional dan intelektualnya. Pemeriksaan ini juga harus berpengalaman dalam menangani anak dengan masalah keterlambatan bicara,” papar Jacinta.
Setelah hasil pemeriksaan keluar, maka orang tua dengan rekomendasi ahli dapat mengambil langkah tepat seperti misalnya, melakukan terapi bicara atau jika usia anak sudah harus sekolah, maka dimasukkan pada sekolah yang dapat memberikan perlakuan dan perhatian yang tepat sesuai dengan masalah anak tersebut.
Dr. I Gusti Ayu Partiwi Surjadi SpA. MARS, Direktur Rumah Sakit Bunda Jakarta memberikan panduan tahapan perkembangan kemampuan bicara dan bahasa anak berdasarkan usia seperti dijabarkannya sebagi berikut:
0-1 bulan
Bayi merespon saat mendengar suara, dengan melebarkan mata, perubahan irama pernafasan, atau kecepatan menghisap susu.
2-3 bulan
Bayi merespon dengan memperhatikan dan mendengar orang yang sedang bicara.
4 bulan
Menoleh atau mencari suara orang yang memanggil namanya.
6-9 bulan
Berceloteh (babbling), dan mengerti bila namanya disebut.
9 bulan
Mengerti arti kata “jangan.”
• 10-12 bulan
Meniru suara, mengucapkan mama/papa dari tidak mengerti, mulai mengerti, sampai bisa menirukan 2-3 kata. Sampai si kecil mengerti perintah seperti ”ayo berikan pada saya.”
13-15 bulan
Perbendaharan 4-7 kata, 20 persen ucapannya mulai dimengerti orang lain.
16-18 bulan
Perbendaharaan 10 kata, beberapa ekolalia (meniru kata yang diucapkan orang lain) dan 25 persen ucapannya dapat dimengerti orang lain
22-24 bulan
Perbendaharaan 50 kata, kalimat 2 kata, 75 persen kata-katanya dapat dimengerti orang lain.
2-2.5 tahun
Perbendaharaan kurang lebih 40 kata, termasuk nama kalimat 2-3 kata, mengerti 2 perintah sederhana sekaligus.
3-4 tahun
Kalimat dengan 3-6 kata, bertanya, bercerita, berhubungan dengan pengalaman, ucapannya hampir semua dimengerti orang lain.
4-5 tahun
Kalimat dengan 6-8 kata, menyebut 4 warna, menghitung sampi 10.
Nadira, 10 dec 2011, genap sudah usiamu 2 tahun
semoga DD jadi anak yang sholehah, pinter dan selalu sehat, dijauhkan dari segala macam penyakit amiinn ya rabbal 'alamiin.
Dira, betapa bahagianya dirimu saat meniup lilin ulang tahunmu di kue ulang tahun yang mama bikin.
gelak tawa yang begitu riang membuat mama selalu bersyukur kepada Allah,
akan kehadiran dirimu Nak.
Siang berganti malam, mulailah tangis terdengar dari mulutmu, dan tak henti-hentinya.
Bukannya Mama ga sayang ama Didi, bukannya mama seneng mendenger DD nangis.
Didalam hati mama, mama juga ikut nangis, sewaktu DD nangis.
tapi DD harus tahu, kalau sudah birthday ke 2, DD ga boleh nenen lagi.
DD sudah jadi anak gadis kecil yang harus mandiri sayang.
3 malam sudah kita lalui tanpa nenen, tapi dirimu tetap nangis dan nangis.
DD cuma bisa memeluk erat mama, dan mencium mama berulang2.
sampai akhirnya dirimu lelah menangis dan akhirnya tertidur dalam dekapan erat mama
dan sambil mencium mama.
Kita harus lalui malam-malam yang berat ini sayang, ntah untuk berapa lama.
tapi mama yakin, kita bisa melaluinya.
maafkan mama sayang, Mama sayang Dira.
10 November 2011.................
Persis satu bulan lagi DD 2 tahun, 1 bulan lagi DD bisa menikmati ASI...............wuihhh apa DD bisa tenang tanpa ASI? duuhhh kok rasanya berat bgt yaa misahin DD dengan ASI. DD selaluuuuu minta ASI, pagi siang dan malam, mau tidur, lagi mam, lagi nonton, lagi main................gimana reaksinya yaaa kalo tiba2 di stop semua.
ga kebayang DD sedihnya. Yang pasti, mama harus tega, kan alquran suruh kita ngasih ASI cuma sampai 2 thaun, pasti allah tahu yang terbaik buat kita dan bayinya.
semoga waktu nyapih bsia dilewatkan dengan lancar, amiinnn
Sejak hari jumat kita dah heboh idul adha. Yaahh, jumat pagi, aku, Nia dan Nisa masak-masak untuk idul adha. Kita masak rendang, lontong sayur dan sate padang. wuihhh asik juga maska bertiga sambil ngobrol ngobrol. Mufid Dyaz dan DD sibuk main bertiga. SAking asiknya masak, akhirnya zwemles Mufid jam 4 terpaksa diabaikan :-)
Sabtunya seperti biasa, kita nonton Mufid main bola di Excelcior 20, parkweg-Schiedam. Yaahh kalo diperhatiin, Mufid ga begitu semangat sepakbolanya. Ga kayak teman2nya yang lain, brlain kesana kemari ngejar bola. Mufid malahan lebih memilih jadi keeper atau defence aja. kalau ada bola yang nyampe ke dia, baru dia tendang. Mungkin Mufid ga begitu suka dengan sepakbola, tapi let we see, kadang Mufid emang suka gitu, awal2nya seperti ga suka tapi begitu dah banyak teman dia mulai menikmati permainannya. lagian pelatihnya juag salah, smeua instruksi cuma dibilang tapi ga ada di contohin, jadi yaaaa gitu untuk anak2 yang memperhatiin apa kata trainernya yaaa baguslah dia, utnuk anak2 yang sibuk main kayak mufid suka bingung jadinya pas prakteknya.
Setelah pulang dari Sepakbola kita lanjut kita langusng pulang, takut aja besoknya anak2 kecapekan dan ga bisa pergi sholat idul fitri. Malamnya kita putuskan mau pergi sholat ke Delft, pengen ganti2 tempat biar ga bosen. Kalo selalu sholat di tempat pak hamdi, lama2 bosen juga. Ternyata sholat idul adha di Delft rame juga. ada mbak Inne, mbak Dewi, mbak Diyah, Rahmi, Annisa Delft wuiihh asik juga ternyata. Pulangnya kita langsung ke rumah Ria/Alex untuk pengajian sekaligus farewell party buat Ria dan Mas Alex yangf mau pindah ke Miri - Mlaysia.
PEngajiannya membahas surat al a'raf dan hadist2nya. Lumayan banyak ilmu yang didapat dan ga begitu terasa jauh dari keluarga pas lebaran idul 'adha. jam 8 malam barulah kita pulang ke urmah setelah puas ngobrol, makan waahhhh asik banget deh. Yang paling bikin senengnya, liat DD bebas lari2 kemana-mana di rumah Ria tanpa ada rasa takut. waaahh serasa mimpi liat DD gini dan makannya juga enak. seandainya DD bisa seperti itu tiap hari waahh mama seneng bgt.
Mandag, Dinsdag dan WOensdag Mufid libur sekolah. DD seneng bgt ada si uda di rumah, main b2, ketawa, nangis treak, ketawa lagi waahhhh senengnya liat anak2ku :-)
Mufid.................ga suka mewarnai, ga suka menulis, ga suka membaca..........sebenernya Mufid suka, tapi ga mau ngerjain sampai selesai. Kalau mewarnai, cuma dikit, kalau menulis yaaaa beberapa kata aja dan kalau membaca sehalaman atau 2 halaman dah bosen. Smepet kepikiran, apa Mufid ADHD?? haahh mumpung ada artikel yang bagus tentang ini, mending disimpan aja.
Konsentrasi adalah bagaimana anak fokus dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu sehingga pekerjaan itu mampu dikerjakan dalam waktu tertentu. Kemampuan anak berkonsentrasi berbeda-beda sesuai dengan usianya. Rentang perhatian anak dalam menerima informasi melalui aktivitas apapun juga berbeda.
Rentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya kurang menariknya materi, faktor lingkungan yang ramai, kesulitan anak untuk mengerjakan, dll. Untuk anak-anak memang sangat dibutuhkan kemampuan yang aktif untuk menyampaikan materi dan disesuaikan dengan perkembangan motoriknya.
Sedangkan yang dimaksud dengan kesulitan konsentrasi adalah bila tidak fokus dalam memperhatikan suatu hal atau perhatiannya terpecah dan mudah beralih. Jadi, untuk suatu pekerjaan, dia tidak bisa menuntaskannya. Sedikit-sedikit, perhatiannya sudah berubah dan itu terjadi pada semua hal. Akan tetapi kesimpulan bahwa seorang anak sulit konsentrasi, baru bisa didapat setelah dibandingkan dengan anak normal umumnya.
Kondisi Wajar
Dengan keadaan anak yang sulit berkonsentrasi, orang tua hendaknya tidak bisa secara langsung menyimpulkan anaknya mengalami gangguan konsentrasi. Jika anak usia batita tampak tidak bisa diam, seolah-olah hiperaktif, mungkin sebenarnya normal. Karena memang kondisi anak-anak usia batita yang biasanya tidak bisa diam. Masalahnya, ia memang sedang berada dalam fase eksplorasi, ingin mencoba semuan benda untuk dipegang, diremas, digigit, dilempar dan diambil kembali, dan berlari ke sana kemari untuk menjelajah. Di usia ini kemampuan batita untuk mempertahankan atensi memang relatif pendek.
Kalau memang si anak tidak mengalami kelainan misalnya hiperaktif, kalau disuruh diam anak, anak juga bisa diam. Anak yang hiperaktif malah sama sekali tidak bisa konsentrasi pada semua hal. Berbda dengan anak normal yang mungkin hanya pada hal-hal tertentu saja ia tidak bisa diam atau dalam keadaan bosan.
Baru di usia sekitar 4-5 tahun anak mulai mampu berkonsentrasi dan menyelesaikan suatu tugas sampai selesai. Jika anak bisa konsentrasi 5 menit saja, secara umum dapat dikatakan konsentrasinya cukup baik, bila lebih dari 5 menit, berarti si anak memang lebih dibanding rata-rata anak umumnya. Perlu diwaspadai jika si kecil berumur 5 tahun memegang sesuatu lalu sesaat kemudian sudah dilempar (benda apa saja), berarti ada sesuatu dengan diri si anak.
Faktor Penyebab
Sulit berkonsentrasi, terlebih dahulu harus dilihat apa penyebab anak sulit berkonsentrasi? Banyak para orang tua yang bingung dan khawatir mengenai anaknya yang sulit berkonsentrasi atau anaknya termasuk hiperaktif.
Ada tiga hal yang menyebabkan terjadinya kesulitan berkonsentrasi, yaitu:
Faktor eksternal, ada dua hal yang bisa mempengaruhi, antara lain:
Lingkungan. Untuk faktor lingkungan, misalnya, anak diberi tugas menggambar. Pada saat yang bersamaan, ia mendengar suara ramai dan itu lebih menarik perhatiannya sehingga tugasnya pun diabaikan. Berarti lingkungan mempengaruhi konsentrasinya.
Pola pengasuhan yang permissive yaitu pengasuhan yang sifatnya menerima atau membolehkan apa saja yang anak lakukan. Sehingga anak kurang dilatih untuk menyelesaikan suatu tugas sampai selesai dan jika ia mengalami kesulitan orang tua bisa membantunya sehingga ia mampu menyelesaikannya tidak dibiarkan saja anak beralih melakukan sesuatu yang lain.
Faktor psikologis
Faktor psikologia anak juga bisa mempengaruhi konsentrasi anak. Anak yang mengalami tekanan, ketika mengerjakan sesuatu ia bisa menjadi tidak konsentrasi sehingga tidak fokus dalam menyelesaikan pekerjaannya. Contoh yang berbeda, misalnya “suasana di sekolah yang berbeda dengan suasana di rumah. Anak kaget, karena mempunyai teman yang lebih berani, sehingga ketakutan dan kekhawatiran si anak membuatnya sulit untuk konsentrasi. Akibatnya, konsentrasi di kelas untuk menerima pelajaran menjadi berkurang. Jadi, karena faktor psikologis anak yang disebabkan karena kurangnya kemampuan bersosialisasi bisa membuat anak menjadi kurang berkonsentrasi di sekolah.
Faktor internal
Berkenaan dengan faktor internal adalah faktor dari dalam dirinya sendiri antara lain karena adanya gangguan perkembangan otak dan hormon yang dihasilkan lebih banyak sehingga anak cenderung menjadi hiperaktif. Jika anak lamban/lambat disebabkan karena hormone yang dihasilkan oleh neurotransmitter-nya kurang. Sehingga bisa mengakibatkan lambannya konsentrasi.
Konsentrasi atau perhatian biasanya berada di otak daerah frontal (depan) dan parientalis (samping). Gangguan di daerah ini bisa menyebabkan kurang atensi atau perhatian. Jadi, karena sistem di otak dalam memformulasikan fungsi-fungsi aktivitas, seperti penglihatan, pendengaran, motorik, dan lainnya, di seluruh jaringan otak itu terganggu, maka anak tidak dapat berkonsentrasi karena input yang masuk ke otak terganggu. Akibatnya, stimulasinya pun tidak bagus, Gangguan ini bukan merupakan bawaan melainkan bisa didapat misalnya karena terkena infeksi otak.
Karena itulah penyebab sulitnya berkonsentrasi harus dicari terlebih dahulu apakah karena faktor eksternal atau internal. Apabila penyebabnya karena faktor lingkungan, orang tua dapat membantu anak untuk meminimalkan lingkungan sedemikian rupa agar anak bisa fokus atau memusatkan perhatiannya. Biasanya kalau sudah memasuki usia sekolah, di mana rentang konsentrasi-nya sudah lebih panjang, anak tidak terlalu bermasalah kecuali jika anak memang mempunyai kelainan. Sedangkan untuk anak yang mengalami gangguan konsentrasi yang lebih disebabkan karena faktor dari dalam dirinya seperti hiperaktif, terapi yang diberikan adalah secara medik/obat dan terapi perilaku. Umumnya kalau sudah diberi obat, hiperaktifnya berkurang. Sedangkan untuk konsentrasi lambat diterapi untuk meningkatkan konsentrasinya.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan dalam mengatasi anak sulit berkonsentrasi :
Mencari tahu penyebab kesulitan anak berkonsentrasi.
Dari beberapa faktor penyebab kesulitan konsentrasi yang telah dibahas diatas, langkah selanjutnya adalah menganalisa penyebab kesulitan anak. Misalnya: ketika mengikuti lomba mewarnai, anak sibuk melihat pekerjaan teman sehingga ia tidak mengerjakan gambarnya. Hal ini bisa disebabkan karena kesempatan bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya kurang, sehingga ketika ia berada di luar rumah ia begitu senangnya sehingga ia lupa dengan tugasnya. Bisa juga anak kurang tertarik dengan mewarnai karena merasa bosan dengan aktivitas yang menuntutnya untuk duduk diam. Setelah itu, barulah mencari solusi dan strategi yang tepat agar anak bersedia bekerja sama menyelesaikan tugasnya.
Mencari strategi yang sesuai dengan anak.
Dalam mencari strategi yang tepat untuk mengatasi perilaku anak yang sulit, bisa didiskusikan bersama dengan anak, untuk membuat aturan bersama-sama. Dalam membuat peraturan dan batasan waktu pengerjaan sesuaikan dengan kemampuan anak. Memasuki usia 4-5 tahun anak sudah mulai paham dan bisa diajak kerja sama. Misalnya: ketika ia mengikuti lomba mewarnai anak harus menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu. Jika ia cepat menyelesaikan tugasnya ia akan diajak berjalan-jalan dan bermain di mall. Jika anak terlalu lama maka ia tidak jadi diajak-jalan. Dengan begitu, harapannya anak lebih berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugasnya.
Orang tua bisa menentukan target dan waktu pencapaian sesuai dengan kemampuan anak. Begitu juga dalam penerapannya orang tua bisa dengan menggunakan pemberian hadiah, pujian atau pemberian yang ia suka sehingga anak termemotivasi untuk menyelesaikan apa yang sedang ia lakukan. Anak-anak memang senang denga hadiah namun hati-hati dalam pemberiannya agar tidak terlalu berlebihan. Dalam pemberian hadiah, selalu ada usaha yang dilakukan. Misalnya dengan system stiker, ketika anak bisa menyelesaikan suatu pekerjaan yang kita tugaskan ia kita beri stiker, kemudiasetelah stiker terkumpul 5 barulah diberi hadiah. Namun sebelumnya hadiah yang diberikanpun rundingkanlah terlebih dahulu dan sesuaikan dengan kemampuan.
Melakukan aktivitas yang dapat melatih konsentrasi anak
Sebelum bersekolah, sebaiknya orang tua mulai melatih anak berkonsentrasi mulai dengan memberikan tugas yang sederhana sampai tugas yang tingkat kesulitannya lebih tinggi. Latihlah anak untuk mampu konsentrasi dalam situasi yang berbeda-beda, mulai dari belajar sambil ditemani, belajar sendiri sampai belajar konsentrasi bersama teman-temannya. Sehingga ketika anak bersekolah mampu mengikuti penjelasan dari gurunya.
Manfaatkan tingginya rasa ingin tahu anak, dengan memperkenalkan beragam aktivitas meski rentang konsentrasinya masih pendek. Gunanya, selain memperkaya pengetahuan, juga mempertahankan daya konsentrasi anak. Sebisa mungkin orang tua kreatif memberikan variasi kegiatan agar anak tidak bosan. Terus evaluasi rentang waktu konsentrasi anak. Pendeknya rentan waktu konsentrasi anak bisa juga disebabkan karena kurangnya latihan atau stimulasi melakukan suatu tugas.
Melalui aktivitas bermain, berolah raga dan seni juga bisa melatih konsentrasi anak.
- Aktivitas bermain
Dalam permainan biasanya ada instruksi yang diberikan. Dengan demikian secara tidak langsung melatih anak untuk mengikuti instruksi dan mampu melakukannya dengan tepat dan cepat.
1. Menjumput (menggunakan jempol dan telunjuk) butiran kacang merah, jagung kedelai sambil menghitung jumlahnya, selain melatih konsentrasi juga melatih motorik halus anak. Atau jika bosan bisa dengan menempelkannya di sebuah tempat (tempayan) dengan digambar pola terlebih dahulu.
2. Memindahkan air dari mangkuk/baskom kedalam botol dengan menggunakan tutup botol tersebut. Dilakukan dengan tangan kanan dan kiri secara bergantian.
3. Bermain Puzzle juga diyakini dapat meningkatkan konsentrasi dan memori anak. Kotak susu bekas dapat dibuat menjadi puzzle sederhana.
4. Menyusun balok bisa juga dilakukan. Menyusun balok secara horisontal keatas maupun vertikal dalam bentuk barisan.
- Aktivitas olah raga
Dari penelitian menunjukkan bahwa dengan aktif bergerak dan berolah-raga dapat meningkatkan kecerdasan karena dengan berolah-raga aliran darah dan oksigen ke otak akan lebih baik. Penelitian lain juga menunjukkan, aktif bergerak akan membantu proses disintesa protein-protein sebagai penumbuh saraf otak yang baru, yang dapat membantu menyimpan memori jangka panjang. Dengan demikian, jelaslah bahwa aktivitas olah raga bisa membantu regenerasi kerja otak, selain manfaat kesehatan yang akan kita peroleh. Jadi secara fisik dan mental akan lebih sehat lagi. Misalnya olah raga :
Berenang, terutama dengan gaya bebas juga merupakan olahraga yg baik untuk anak, karena berenang bisa menstimulasi indera-in sensoris, melatih konsentrasi, juga menstimulasi otak kanan dan kiri (pada gerakan gaya bebas).
Sepak bola juga bisa melatih anak untuk menendang bola dengan lurus dan fokus mengarah ke gawang.
- Aktivitas seni
Di era yang serba modern seperti saat ini, banyak sekali cara-cara yang diterapkan sebagai bentuk usaha dalam peningkatan kecerdasan otak dan daya konsentrasi anak. Salah satunya melalui terapi musik. Dikalangan masyarakat cara seperti ini mungkin sudah tidak asing lagi, banyak orangtua yang menerapkan terapi ini pada buah hatinya.
Peran musik memang sangat besar untuk merangsang perkembangan otak anak. Efeknya dapat mempengaruhi kemampuan kognitif anak, yaitu kemampuan untuk mengenali atau menafsirkan lingkungannnya dalam bentuk bahasa, memori dan visual.
Musik mampu meningkatkan pertumbuhan otak anak, karena musik merangsang pertumbuhan sel otak. Musik bisa membuat kita menjadi rileks dan riang, yang merupakan emosi positif. Emosi positif inilah yang membuat fungsi berfikir seseorang menjadi maksimal. Oleh karena itu kalau orang tua mau memanfaatkan fungsi musik sebagai terapi dirumah, selain hasilnya akan sangat bagus bagi perkembangan anak, termasuk dalam hal konsentrasi, bisa juga membuat atmosfer rumah lebih bersemangat tapi semuanya tergantung dari musik yang didengarkan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan dengan mendengarkan musik di pagi hari akan meningkatkan daya konsentrasi siapapun yang mendengarkan.
Semua aktivitas yang dilakukan membutuhkan usaha maksimal, konsistensi, dan kesabaran dalam melatih, mengarahkan dan memotivasi anak. Semua aktivitas yang dilakukan tidak ada yang sifatnya instan, cepat mendapatkan hasil. Semuanya ada pengorbanan, terutama untuk orang tua, agar meluangkan waktu bersama dengan anak dan melatihnya dengan penuh kesabaran.
Selamat mencoba dan semoga bisa bermanfaat untuk tumbuh kembang buah hati tercinta
Heuuhh akhir2 ini susah banget ngajak Mufid sholat. Kalau pun mau sholat pasti dengan terpaksa, wajah bersungut sungut atau sambil nangis karena dimarahin dulu. sampai suatu hari mama coba googling, ada artikelk menarik bgt. Mulai besok harus diterapin nih. ini artikelnya Mendorong Anak Rajin Sholat
Anak adalah amanah salah satu amanah yang ALLAH karuniakan kepada kita. Anak merupakan cahaya mata, yang bisa menjadi penyejuk hati dikala kita gundah. Memiliki anak yang sholeh, cerdas, juga sehat adalah dambaan semua orangtua.
Bila kita berbicara tentang kecerdasan, pastinya semua anak adalah cerdas di bidang-nya masing-masing. Sebagai orangtua, yang harus kita lakukan adalah memfasilitasi kecerdasan tersebut sehingga kelak bisa menjadi bekal utk hidup mandiri.
“Keshalehan” yang kita harapkan dari anak2 kita, bukan-lah hal yang instan bisa terbentuk. Semua anak dilahirkan dalam keadaan yang fitrah. InshaALLAH, bila kita memulai untuk membentuk keshalehan tsb sejak dini, maka ketika anak beranjak remaja dan dewasa, karakter2 positif yang kita harapkan sebagai buah dari keshalehan tersebut sudah terinternalisasi dengan baik dalam diri anak-anak kita.
Mengenalkan ibadah2 yang sifatnya rutin, seperti sholat, puasa dan shodaqoh, bahkan umrah, kepada anak-anak haruslah dengan pengkondisian yang sifatnya positif dan menyenangkan. Yang perlu kita ingat, ketika anak-anak kita masih berusia BALITA, maka yang harus lebih kita tekankan adalah masalah teladan atau contoh keseharian kita sebagai orgtua dalam melakukan ibadah. Jadi, bila ayah atau bunda melakukan sholat, sholat-lah di tempat yang bisa terlihat oleh anak-anak kita. Jika ayah atau bunda membaca Al-Qur’an, maka bacalah di dekat anak2 kita, sehingga mereka terbiasa mendengarkan lantunan ayat2 ALLAH SWT melalui suara kita. Jika kita sedang berpuasa di bulan Ramadhan, ceritakan-lah pada anak-anak bahwa selama 1 bulan Ramadhan ini, ayah dan bunda hanya makan sebelum fajar dan setelah maghrib. Jika ayah dan ibu ingin memberi shodaqoh, ajak-lah anak utk ikut menyaksikan ketika kita memberikan shodaqoh tsb kpd fakir miskin. InshaALLAH, bila pengkondisian tersebut kita lakukan setiap hari selama bertahun2 pada periode emas (usia BALITA) dari anak2 kita, maka step selanjutnya akan jauh lebih mudah. Yang perlu diingat oleh ayah dan bunda, jangan-lah kita memaksakan anak pada usia BALITA ini utk ikut sholat, puasa atau ibadah2 yg lain, karena RAsulullah SAW sdr dalam haditsnya mengatakan : “Perintahkanlah anak-anak untuk mendirikan sholat ketika dia berumur tujuh tahun. Dan ketika dia telah berumur sepuluh tahun, maka pukullah dia kalau dia meninggalkan sholat.” (HR. Abu Daud). Jadi sebelum anak berusia 7 thn, kita tdk boleh “memaksa” anak utk sholat (atau utk ibadah apa pun). Mengapa??? Karena, selain pada usia tsb anak belum berkewajiban utk sholat, hal lain yg dikhawatirkan adalah timbulnya persepsi negatif pada anak mengenai sholat, puasa atau ibadah2 lainnya. Misalnya : karena kita seringkali memaksa anak utk sholat dengan suara keras atau terikan, maka persepsi yg timbul pd anak adalah bahwa sholat itu tidak enak.
Hal2 lain yg bisa ayah dan bunda lakukan pada BALITA kita sehubungan dengan pendidikan agama adalah :
1. Banyak bercerita dan berdialog dengan anak seputar “kebaikan-kebaikan” atau nikmat ALLAH yang begitu banyak dikaruniakanNYA kepada kita. Ceritakan kepada anak-anak bahwa ALLAH SWT sangat mencintai kita dengan memberikan banyak hal yang kita butuhkan. Saat bercerita, gunakan bahasa yang sesuai dengan usia anak sehingga anak bisa menangkap inti cerita kita bahwa ALLAH Maha Rahman dan Rahim.
2. Ceritakan pula tentang nikmatnya Surga ALLAH SWT sebgai balasan bagi org2 yang beramal sholeh. Tentunya cerita ttg surga ini pun harus disesuaikan dengan usia anak. Diharapkan anak2 kita pun sejak dini sdh terpacu utk bisa masuk ke dalam surgaNYA.
3. Saat anak2 kita berulang-tahun, berikan feedback bahwa semakin bertambah usianya, maka ada hal-hal yang juga harus sudah mulai dilakukan oleh anak. Misalnya : “Subhanallah…. Abang sekarang sudah 4 tahun lho…. Sudah tambah besar ya…. Berarti sholat-nya juga sudah harus semakin bagus ya…ALLAH, ayah, bunda pasti akan semakin senang kalau lihat Abang sholat..”
4. Berikan pujian langsung ketika anak ikut beribadah bersama kita. Misalnya : “Waahhhh….. Hebatnya anak Ayah!!! Sudah ikut sholat niii…. Ade’ mamang anak yang sholeh. Anak sholeh, pasti masuk surga. Asiik kannnn… Nanti di surga, Ade’ bisa minta apa saja sama ALLAH…”
Saat anak masuk usia 5 – 7 thn, kita mulai bisa mengajak anak utk belajar sholat, puasa atau ibadah2 yang lainnya, karena pada usia tsb daya pikir anak sudah semakin berkembang. Dalam hal ini, Ayah dan Bunda bisa membelikan perlengkapan sholat utk anak2. Dan sebaiknya, biarkan anak-anak yang memilih sendiri mukena, sajadah, sarung, gamis, atau peci yang mereka sukai. Utk memotivasi anak-anak usia 5 – 7 thn utk belajar sholat, maka hal2 yg bisa kita lakukan antara lain :
1. Membuat tabel bintang prestasi sholat. Setiap kali anak sholat, maka dia berhak mendapat 1 bintang yg bisa dia tempel pada tabel tsb. Nanti, setelah 1 pekan, bintang2 tsb bisa ditukar dengan reward yang telah disepakati bersama. Misalnya : Bila dalam seminggu anak mendapat 15 bintang maka anak bisa mendapatkan ice cream. Bila 20 bintang, bisa mendapatkan pensil warna/crayon, dan bila 30 bintang atau lebih, maka bisa mendpatkan buku cerita baru.
Yang perlu diingat oleh ayah dan bunda, jangan-lah menetapkan target yang terlalu tinggi, misalnya : harus full 5 waktu, harus benar jumlah raka’atnya, harus benar bacaannya, harus sempurna gerakannya. Pada usia 5 thn, ketika anak sudah sholat sesuai waktunya, meski jumlah raka’at dan bacaannya masih kacau, atau gerakannya belum sempurna, maka itu sudah lebih dari cukup. Pada usia 5 thn ini, cukup ajarkan anak membaca surat Al-fatihah dan gerakan2 sholat dengan benar, bisa juga dikenalkan nama2 sholat 5 waktu (bisa lewat lagu). Setelah berusia 6 thn, mulai dikenalkan hitungan raka’at dalam sholat, bacaan/do’a ruku’, dan sujud, juga hafalan surat2 pendek. Dan ketika anak berusia 7 thn, bisa mulai diajarkan do’a iftitah, i’tidal, duduk diantara 2 sujud, tahiyat awal dan akhir, juga menambah hafalan2 surat pendeknya.
Yang perlu diingat oleh orangtua : pada usia ini anak masih dalam tahap BELAJAR, dan secara syar’i pun anak belum memikul kewajiban utk sholat tepat waktu dengan benar.
2. Mengajak anak berdiskusi dan berdialog mengenai pentingnya sholat, keutamaan dari org yang sholat, hikmah dari sholat, seingga anak terpacu utk melakukan sholat. Jangan lupa, gunakan bahasa yg mudah dicerna oleh anak sesuai dengn perkembangan usia dan daya pikirnya.
3. Memberikan pujian dan ucapan terimakasih setiap kali anak melakukan sholat.
4. Pada usia2 ini (diatas 5 thn), anak sudah bisa kita ajak sholat berjamaah di Masjid, karena pada usia tsb anak sudah lebih matang. Dalam hal ini, orgtua sebelumnya juga harus memberitahu aturan2 kepada anak mengenai sholat berjamaah di Masjid, terutama saat sholat Jum’at. Misalnya : tidak boleh berteriak2, tidak bercanda saat khutbah, mengikuti gerakan imam, tidak berjalan-jalan/lari-lari saat semua org sholat, karena hal2 tsb bisa mengganggu kekhusyu’an org dewasa (yg mmg wajib sholat) saat berbadah di masjid. Utk memotivasi anak sholat berjamaah, kita bisa menjelaskan pada anak mengenai keutamaan sholat berjamaah.
Saat anak berusia 7 – 10 thn, maka kita sbg orgtua harus lebih tegas mengajak dan mengingatkan anak utk sholat. Jangan pernah bosan dan terpancing marah, karena susungguhnya bila anak belum baligh, maka ia pun belum berkewajiban utk sholat. Jangan pernah bosan utk mengajak anak berdialog tentang harapan2 Ayah dan bunda terhadap anak mengenai pelaksanaan ibadah. Misalnya : “Ayah akan senang dan bangga sekali bila Abang sholat 5 waktu.” Ceritakan pula bahwa anak yang sholeh kelak bisa menjadi penolong ayah dan bunda nya dari api neraka. Berikan selalu pujian bila anak melakukan sholat 5 waktu. Tabel bintang prestasi masih bisa digunakan. Namun, mangajak anak utk membuat jadwal kegiatan harian akan jauh lebih efektif, mengingat usia anak yg semakin bertambah. Jadwal kegitan harian ini akan sangat berguna baik bagi anak atau pun bagi orgtua sebagai pengingat akan aktivitas/kegiatan yg harus dilakukan anak sehari-hari. Dalam jadwal tersebut, jangan lupa dicantumkan juga waktu utk sholat.
Ketika anak berusia 10 tahun, biasanya sebagaian besar dr mereka sudah mencapai usia baligh (anak perempuan sudah mendapat haidh dan yg laki2 sudah mimpi basah). Karena itu lah pembebanan terhadap mereka mengenai ibadah sudah bisa dilakukan. Kita harus mengingatkan dengan tegas mengenai pelaksanaan sholat 5 waktu. Saat usi ini, kita sbg orgtua bisa mulai mengajak anak mentadabburi/mendiskusikan bersama ayat-ayat Al-Qur’an yg berisi balasan terhadap org2 yg mengerjakan sholat dan yg tdk mengerjakan sholat. Ingatkan terus kepada anak2 pra remaja kita, bahwa saat ini, mereka sdh wajib mengerjakan sholat. Ingatkan pula bahwa hanya anak yg sholeh-lah yg bs menjadi penolong bagi kedua orgtuanya di akhirat kelak dan betapa ALLAH SWT sangat mencintai hamba2NYA yang mendirikan sholat.
InshaALLAH….. Bila kita sbg orgtua sdh berusaha sejak dini mengenalkan dan mengajak anak utk belajar beribadah, maka ketika anak beranjak remaja, akan jauh lebih mudah karena ibdah2 tsb sdh menjadi kebiasaan yg diterapkan dalam keluarga. Memang pd pelaksanaannya pasti akan ada rintangan dan cobaan. InshaALLAh dgn cinta, kasih sayang dan do’a2 kita sbg orgtua, ALLAH SWT akan memberikan kekuatan dan jalan keluar bagi kita shg kita bs lebih bershabar dalam mendidik anak2 kita utk mjd anak2 yg sholeh/hah.
Wassalamu’alaykum Wr Wb, Fajriati Maesyaroh, Psi
“Rabbij’alni muqimash sholaati wa min dzurriyyati..”
(Ya ALLAH… Jadikan kami dan anak-anak keturunan kami termasuk dalam golongan hamba2MU yang mendirikan sholat…)
Aamiin….
Hari ini Mama, DD dan Mufid pergi ke winkelcentrum rencananya mau beli sepatu sepakbolanya Mufid. Karena Sabtu depan Mufid harus masuk sekolah bola Excelsior 20. Kita masuk ke toko Sima sport, disana Mufid nunjuk2 banyak sepatu, pengen nyobain. Eee pelayannya melotot gitu. akhirnya mama minta tolong ambilin satu sepatu Nike yang disukai Mufid. terus dicobain ke Mufid. harus dia yang nyobain, takut rusak kali sepatunya. PAs dicobain Mufid, mama nyuruh Mufid jalan. Eee dia rada sewot gitu, emang ga boleh dicobain pake jalan. HEhh sebel. Trus akhirnya cepat2 aja beli sepatunya, bayar, walaupun mahal, pengen cepat2 pergi dari toko itu. males juga harus ke centrum schiedam. sebenanya dah niat sih pengen ke centrum tapi hujan gede, takut DD ama Fid basah2.
Setelah mengantongin sepatu sepakbola Nike, kita melewati toko Zeeman. Ini toko terkenal barangnya murah2 dan ga bermutu hahhaha.......tapi gpp, barangnya lucu2. Mufid pengen banget beli boot plastik cars yang diliatnya dari luar. yaahh gpplah, kasian jg teman2nya pada pake boots plastik gitu, main becek2 ga basah celananya. akhirnya kita masuk ke dalam. waktu Mufid nyoba2 sepatunya diplototin pelayannya. emang rada ngacak2 sih, tapi toh tokonya juga dah ga rapi juga. AKhrinya ktia pindah ke bagian baju. Mungkin karena Mufid capek akhirnya dia duduk di tumpukan baju2, eee datang pelayan cewek tua jelek marah2in Mufid, ngusir Mufid. EMang sih Mufid salah, tapi ga segitunya kali. anak2 ini. sewot juga ngeliat tuh pelayan. Kalo di Indoensia dah ga dipake tu, tinggal di rumah jompo aja kali.
Karena di Zeeman ini barangnya unik2, lucu2 buatan china gitu, jadi penasaran pengen liat2 lagi. Eeee pas lagi liat2 training Mufid, Dira pegang2 piring princess, lucu kali, dia suka. Tapi langsung didatangin pelayan cowok, gede, dah tua juga. Dia ngusir Dira gitu. Ya ampuunnn keselnya ama pelayan2 ZEEMan ini, semuanya kasar ke anak2. Dengan memolotin tuh pelayan gendut langsung ajak mufid dan dira pergi. kayaknya dia sadar aku marah, dari jauh aku tetep pelototin dia terus. janji deh, ga akan pernah ke sini lagi. BENCIIII.....
Sabtu kemaren, 24 September 2010 kita berangkat ke Luxemburg. BErnagkat dari Schiedam jam 12 siang. Heuh siang banget untuk pergi sejauh itu, tapi yaa gpplah, santai aja. Namanya juga pergi ama anak-anak banyak persiapan. Di perjalanan lancar banget, cuma aga k tersendat di Gent-Belgia, karena ada perbaikan jalan. Jalan menuju Luxemburg sangat indah pemandangannya. Jalan tol nya ga datar seperti di Belanda, tetapi naik turun bukit dan masuk tunnel. Jam 4 kita sudah masuk kota Luxemburg. Langsung menuju hotel. Makan siang di hotel dan kita langsung main ke city centre.
Di kota kita menghabiskan waktu dengan melihat pemandangan casemates bock, dari atas kota. setelah capek mengahbiskan waktu jalan2, kita pulang ke hotel untuk persiapan besok paginya. O iya, pasrkir di pusat kota Luxemburg sangat gampang, dimana-mana banyak parkiran dan parking ratenya ga mahal kayak di Belanda loo :-)
BEsoknya hari minggu, kita mulai hari dengan pergi berziarah ke makam pahlawannya orang Amerika, karena deket dengan hotel :-) di makam ini dikuburkan pahlawan2 Amerika yang mati pada saat perang dunia.
Hari ini counting down, 12 hari lagi menuju kepindahan kita ke Schiedam. Yaahh memang berat rasanya mau meninggalkan rumah di Giebelhof 30, 3356 CG - Papendrecht ini. Rasanya sudah sejiwa dengan rumah ini. Mufid bisa main keluar dengan bebasnya karena didepan rumah ada playground. Mufid punya banyak teman disekitar rumah, ada Guusje, Glen, Nina, Fena dan Pepijn. Hampir setiap sore Guusje selalu menekan bell rumah, ingin main bersama Mufid. Setiap kali Guusje datang kerumah, bukan saja Mufid yang senang, Nadira pun ikut senang. Bahagianya mereka kalau bermain bersama. Kalau Mufid dan Guusje dah bosen main di rumah, mereka main ke playground, atau lomba balapan sepeda di luar.
Nadira ga ketinggalan senang di rumah ini. Tangga, adalah salah satu kesukaan DD. Didi paling suka naik tangga, dan kalau sudah bosan main di bawah, pasti DD nunjuk2 tangga pengen main di kamar si uda karena banyak mainan disana. Setiap kali makan, kamar si uda adalah tempat yang paling nyaman buat DD. Sambil main, makan terus berjalan.
Giebelhof 30, itulah yang selalu dihafal Mufid setiap kali ditanya alamat rumahnya. Mufid senang sekali bawa temannya main ke rumah ini. Yavi, Xam dan Guusje….enjopy banget main disini. Yang ga kalah menariknya, dibelakang rumah kita ada pohon pear dan pohon satu lagi yang sampai sekarang ga tahu nama buahnya. Mufid senang sekali memanjat pohon itu. PErnah suatu waktu dia manjat pohon itu bareng Guusje dan pohonnya patah. MEreka bedua terjatuh ke bawah. Tetapi mereka ga nangis, malahan ketawa2.Dasar anak-anak.
Yang lebih menariknya tinggal di rumah ini, kita bisa liat keadaan tetangga-tetangga. Mulai dari tetangga kiri rumah kita, Zaskia dan NIko yang baru punya baby dan suka merawat tamannya, liat Ed dan Zdenka tetangga kanan kita yang hobby tennis, sampai liat papa mama Gussje yang suka berjemur di depan rumahnya kalau lagi sunshine atau liat tetangga turki yang punya 2 anak yang anak cowoknya rasa aneh, atau liat mamanya Pepijn dan papanya yang suka ngerokok, liat tetagga aneh yang suka ngebut kalo mundurin mobilnya, atau liat tetangga yang rada jauh suka negor dan baik bolak balik ke MCD……………hahh beragam kehidupan yang bisa diliat.
Tinggal di rumah Gieblehof 30 bener-bener nyaman untuk kita karena parkir mobil didepan rumah, kalau Mufid dan DD molor di dalam mobil abis jalan-jalan tinggal angkat langsung nyampe kamarnya kalau nanti tinggal di apartment heuhh malesnya harus naik turun lift dulu baru nyampe kamar anak2. Dan yang lebih malesnya tinggal di apartment nanti, kalau kita shopping besar2an males banget mengangkat barang belian ke atas.
Kenyamanan ini semua akan kita tinggalkan. 2 minggu lagi kita akan pindah ke Schiedam. Berat rasanya meninggalkan rumah ini tapi harus kita jalanin. Demi sesuatu yang lebih baik, papa bisa lebih dekat ke kantornya walaupun ga dekat banget dan yang lebih menarik Mufid bisa masuk sekolah islam. Semoga kepindahan kita ke sana berjalan lancar dan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih baik dari sekarang, amiin!!
KENANG-KENANGAN DARI XAM
Xam, salah satu bestfiend nya Mufid di kelasnya di T’Kofschip grup 1/2 b. Setiap hari mereka main berdua dan kalau waktunya makan siang, Xam sering main ke rumah Mufid dan begitu juga Mufid main ke rumah Xam. Dengan mengayuh sepeda mereka masing, Xam dan Mufid balapan sepeda sampai di depan pintu rumah. Sampai suatu hari, mufid harus bilang ke Xam kalau dia akan pindah ke Schiedam. Xam sangat sedih mendengar berita ini.