Hari Rabu kemaren, 14 Desember.
Untuk ketiga kalinya selama di Belanda Mufid harus berurusan dengan dokter gigi. Untuk pertama kalinya ke dokter gigi di De Witte Brug, Papendrecht. Kali ini usaha dokter untuk menambal gigi graham Mufid yang berlobang gagal total. Karena dokternya menyuntik gusi Mufid dan Mufid sangat2 takut disuntik. alhasil, Mufid menangis meronta2 dan doktenrya pun menyerah. Akhirnya kita pulang dengan bibir mufid menebal dan bebal karena suntikan doktenrya membuat bibir mufid bebal dan menebal.
Hampir setahun sudah kejadian tersebut. Akhirnya sebulan yang lalu mama bawa Mufid ke dokter gigi yang di Schiedam. Dokternya baik, perempuan cantik. Dengan santainya Mufid masuk ruangan dokter sendiri dan mau disuruh apapaun oleh dokternya dan tidak terjadi perlawanan sama sekali. Malahan keluar dari raung dokter, Mufid malahan dapet kadeutjes.
Terakhir hari Rabu minggu kemaren, gigi Mufid akhirnay berhasil di tambal oleh dokter tanpa ada tangisan atau protes dari Mufid. Tapi mama ga tahu pasti apa yang terjadi di dalam ruangan dokter karena dokternya minta mama ga usah masuk ruangan, biar Mufid sendirian. Mufid keluar ruangan dengan senyum manis dan gigi sudah ditambal.
what a brave boy U R, my son!! I Love U always!!
No comments:
Post a Comment