Wednesday, October 26, 2011

Mufid dan konsentrasinya

Mufid.................ga suka mewarnai, ga suka menulis, ga suka membaca..........sebenernya Mufid suka, tapi ga mau ngerjain sampai selesai. Kalau mewarnai, cuma dikit, kalau menulis yaaaa beberapa kata aja dan kalau membaca sehalaman atau 2 halaman dah bosen. Smepet kepikiran, apa Mufid ADHD?? haahh mumpung ada artikel yang bagus tentang ini, mending disimpan aja.


Konsentrasi adalah bagaimana anak fokus dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu sehingga pekerjaan itu mampu dikerjakan dalam waktu tertentu. Kemampuan anak berkonsentrasi berbeda-beda sesuai dengan usianya. Rentang perhatian anak dalam menerima informasi melalui aktivitas apapun juga berbeda.
Rentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya kurang menariknya materi, faktor lingkungan yang ramai, kesulitan anak untuk mengerjakan, dll. Untuk anak-anak memang sangat dibutuhkan kemampuan yang aktif untuk menyampaikan materi dan disesuaikan dengan perkembangan motoriknya.
Sedangkan yang dimaksud dengan kesulitan konsentrasi adalah bila tidak fokus dalam memperhatikan suatu hal atau perhatiannya terpecah dan mudah beralih. Jadi, untuk suatu pekerjaan, dia tidak bisa menuntaskannya. Sedikit-sedikit, perhatiannya sudah berubah dan itu terjadi pada semua hal. Akan tetapi kesimpulan bahwa seorang anak sulit konsentrasi, baru bisa didapat setelah dibandingkan dengan anak normal umumnya.
Kondisi Wajar
Dengan keadaan anak yang sulit berkonsentrasi, orang tua hendaknya tidak bisa secara langsung menyimpulkan anaknya mengalami gangguan konsentrasi. Jika anak usia batita tampak tidak bisa diam, seolah-olah hiperaktif, mungkin sebenarnya normal. Karena memang kondisi anak-anak usia batita yang biasanya tidak bisa diam. Masalahnya, ia memang sedang berada dalam fase eksplorasi, ingin mencoba semuan benda untuk dipegang, diremas, digigit, dilempar dan diambil kembali, dan berlari ke sana kemari untuk menjelajah. Di usia ini kemampuan batita untuk mempertahankan atensi memang relatif pendek.
Kalau memang si anak tidak mengalami kelainan misalnya hiperaktif, kalau disuruh diam anak, anak juga bisa diam. Anak yang hiperaktif malah sama sekali tidak bisa konsentrasi pada semua hal. Berbda dengan anak normal yang mungkin hanya pada hal-hal tertentu saja ia tidak bisa diam atau dalam keadaan bosan.
Baru di usia sekitar 4-5 tahun anak mulai mampu berkonsentrasi dan menyelesaikan suatu tugas sampai selesai. Jika anak bisa konsentrasi 5 menit saja, secara umum dapat dikatakan konsentrasinya cukup baik, bila lebih dari 5 menit, berarti si anak memang lebih dibanding rata-rata anak umumnya. Perlu diwaspadai jika si kecil berumur 5 tahun memegang sesuatu lalu sesaat kemudian sudah dilempar (benda apa saja), berarti ada sesuatu dengan diri si anak.
Faktor Penyebab
Sulit berkonsentrasi, terlebih dahulu harus dilihat apa penyebab anak sulit berkonsentrasi? Banyak para orang tua yang bingung dan khawatir mengenai anaknya yang sulit berkonsentrasi atau anaknya termasuk hiperaktif.
Ada tiga hal yang menyebabkan terjadinya kesulitan berkonsentrasi, yaitu:
Faktor eksternal, ada dua hal yang bisa mempengaruhi, antara lain:
Lingkungan. Untuk faktor lingkungan, misalnya, anak diberi tugas menggambar. Pada saat yang bersamaan, ia mendengar suara ramai dan itu lebih menarik perhatiannya sehingga tugasnya pun diabaikan. Berarti lingkungan mempengaruhi konsentrasinya.
Pola pengasuhan yang permissive yaitu pengasuhan yang sifatnya menerima atau membolehkan apa saja yang anak lakukan. Sehingga anak kurang dilatih untuk menyelesaikan suatu tugas sampai selesai dan jika ia mengalami kesulitan orang tua bisa membantunya sehingga ia mampu menyelesaikannya tidak dibiarkan saja anak beralih melakukan sesuatu yang lain.
Faktor psikologis
Faktor psikologia anak juga bisa mempengaruhi konsentrasi anak. Anak yang mengalami tekanan, ketika mengerjakan sesuatu ia bisa menjadi tidak konsentrasi sehingga tidak fokus dalam menyelesaikan pekerjaannya. Contoh yang berbeda, misalnya “suasana di sekolah yang berbeda dengan suasana di rumah. Anak kaget, karena mempunyai teman yang lebih berani, sehingga ketakutan dan kekhawatiran si anak membuatnya sulit untuk konsentrasi. Akibatnya, konsentrasi di kelas untuk menerima pelajaran menjadi berkurang. Jadi, karena faktor psikologis anak yang disebabkan karena kurangnya kemampuan bersosialisasi bisa membuat anak menjadi kurang berkonsentrasi di sekolah.
Faktor internal
Berkenaan dengan faktor internal adalah faktor dari dalam dirinya sendiri antara lain karena adanya gangguan perkembangan otak dan hormon yang dihasilkan lebih banyak sehingga anak cenderung menjadi hiperaktif. Jika anak lamban/lambat disebabkan karena hormone yang dihasilkan oleh neurotransmitter-nya kurang. Sehingga bisa mengakibatkan lambannya konsentrasi.
Konsentrasi atau perhatian biasanya berada di otak daerah frontal (depan) dan parientalis (samping). Gangguan di daerah ini bisa menyebabkan kurang atensi atau perhatian. Jadi, karena sistem di otak dalam memformulasikan fungsi-fungsi aktivitas, seperti penglihatan, pendengaran, motorik, dan lainnya, di seluruh jaringan otak itu terganggu, maka anak tidak dapat berkonsentrasi karena input yang masuk ke otak terganggu. Akibatnya, stimulasinya pun tidak bagus, Gangguan ini bukan merupakan bawaan melainkan bisa didapat misalnya karena terkena infeksi otak.
Karena itulah penyebab sulitnya berkonsentrasi harus dicari terlebih dahulu apakah karena faktor eksternal atau internal. Apabila penyebabnya karena faktor lingkungan, orang tua dapat membantu anak untuk meminimalkan lingkungan sedemikian rupa agar anak bisa fokus atau memusatkan perhatiannya. Biasanya kalau sudah memasuki usia sekolah, di mana rentang konsentrasi-nya sudah lebih panjang, anak tidak terlalu bermasalah kecuali jika anak memang mempunyai kelainan. Sedangkan untuk anak yang mengalami gangguan konsentrasi yang lebih disebabkan karena faktor dari dalam dirinya seperti hiperaktif, terapi yang diberikan adalah secara medik/obat dan terapi perilaku. Umumnya kalau sudah diberi obat, hiperaktifnya berkurang. Sedangkan untuk konsentrasi lambat diterapi untuk meningkatkan konsentrasinya.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan dalam mengatasi anak sulit berkonsentrasi :
Mencari tahu penyebab kesulitan anak berkonsentrasi.
Dari beberapa faktor penyebab kesulitan konsentrasi yang telah dibahas diatas, langkah selanjutnya adalah menganalisa penyebab kesulitan anak. Misalnya: ketika mengikuti lomba mewarnai, anak sibuk melihat pekerjaan teman sehingga ia tidak mengerjakan gambarnya. Hal ini bisa disebabkan karena kesempatan bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya kurang, sehingga ketika ia berada di luar rumah ia begitu senangnya sehingga ia lupa dengan tugasnya. Bisa juga anak kurang tertarik dengan mewarnai karena merasa bosan dengan aktivitas yang menuntutnya untuk duduk diam. Setelah itu, barulah mencari solusi dan strategi yang tepat agar anak bersedia bekerja sama menyelesaikan tugasnya.
Mencari strategi yang sesuai dengan anak.
Dalam mencari strategi yang tepat untuk mengatasi perilaku anak yang sulit, bisa didiskusikan bersama dengan anak, untuk membuat aturan bersama-sama. Dalam membuat peraturan dan batasan waktu pengerjaan sesuaikan dengan kemampuan anak. Memasuki usia 4-5 tahun anak sudah mulai paham dan bisa diajak kerja sama. Misalnya: ketika ia mengikuti lomba mewarnai anak harus menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu. Jika ia cepat menyelesaikan tugasnya ia akan diajak berjalan-jalan dan bermain di mall. Jika anak terlalu lama maka ia tidak jadi diajak-jalan. Dengan begitu, harapannya anak lebih berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugasnya.
Orang tua bisa menentukan target dan waktu pencapaian sesuai dengan kemampuan anak. Begitu juga dalam penerapannya orang tua bisa dengan menggunakan pemberian hadiah, pujian atau pemberian yang ia suka sehingga anak termemotivasi untuk menyelesaikan apa yang sedang ia lakukan. Anak-anak memang senang denga hadiah namun hati-hati dalam pemberiannya agar tidak terlalu berlebihan. Dalam pemberian hadiah, selalu ada usaha yang dilakukan. Misalnya dengan system stiker, ketika anak bisa menyelesaikan suatu pekerjaan yang kita tugaskan ia kita beri stiker, kemudiasetelah stiker terkumpul 5 barulah diberi hadiah. Namun sebelumnya hadiah yang diberikanpun rundingkanlah terlebih dahulu dan sesuaikan dengan kemampuan.
Melakukan aktivitas yang dapat melatih konsentrasi anak
Sebelum bersekolah, sebaiknya orang tua mulai melatih anak berkonsentrasi mulai dengan memberikan tugas yang sederhana sampai tugas yang tingkat kesulitannya lebih tinggi. Latihlah anak untuk mampu konsentrasi dalam situasi yang berbeda-beda, mulai dari belajar sambil ditemani, belajar sendiri sampai belajar konsentrasi bersama teman-temannya. Sehingga ketika anak bersekolah mampu mengikuti penjelasan dari gurunya.
Manfaatkan tingginya rasa ingin tahu anak, dengan memperkenalkan beragam aktivitas meski rentang konsentrasinya masih pendek. Gunanya, selain memperkaya pengetahuan, juga mempertahankan daya konsentrasi anak. Sebisa mungkin orang tua kreatif memberikan variasi kegiatan agar anak tidak bosan. Terus evaluasi rentang waktu konsentrasi anak. Pendeknya rentan waktu konsentrasi anak bisa juga disebabkan karena kurangnya latihan atau stimulasi melakukan suatu tugas.
Melalui aktivitas bermain, berolah raga dan seni juga bisa melatih konsentrasi anak.
- Aktivitas bermain
Dalam permainan biasanya ada instruksi yang diberikan. Dengan demikian secara tidak langsung melatih anak untuk mengikuti instruksi dan mampu melakukannya dengan tepat dan cepat.
1.    Menjumput (menggunakan jempol dan telunjuk) butiran kacang merah, jagung kedelai sambil menghitung jumlahnya, selain melatih konsentrasi juga melatih motorik halus anak. Atau jika bosan bisa dengan menempelkannya di sebuah tempat (tempayan) dengan digambar pola terlebih dahulu.
2.    Memindahkan air dari mangkuk/baskom kedalam botol dengan menggunakan tutup botol tersebut. Dilakukan dengan tangan kanan dan kiri secara bergantian.
3.    Bermain Puzzle juga diyakini dapat meningkatkan konsentrasi dan memori anak. Kotak susu bekas dapat dibuat menjadi puzzle sederhana.
4.    Menyusun balok bisa juga dilakukan. Menyusun balok secara horisontal keatas maupun vertikal dalam bentuk barisan.
- Aktivitas olah raga
Dari penelitian menunjukkan bahwa dengan aktif bergerak dan berolah-raga dapat meningkatkan kecerdasan karena dengan berolah-raga aliran darah dan oksigen ke otak akan lebih baik. Penelitian lain juga menunjukkan, aktif bergerak akan membantu proses disintesa protein-protein sebagai penumbuh saraf otak yang baru, yang dapat membantu menyimpan memori jangka panjang. Dengan demikian, jelaslah bahwa aktivitas olah raga bisa membantu regenerasi kerja otak, selain manfaat kesehatan yang akan kita peroleh. Jadi secara fisik dan mental akan lebih sehat lagi. Misalnya olah raga :
  1. Berenang, terutama dengan gaya bebas juga merupakan olahraga yg baik untuk anak, karena berenang bisa menstimulasi indera-in sensoris, melatih konsentrasi, juga menstimulasi otak kanan dan kiri (pada gerakan gaya bebas).
  2. Sepak bola juga bisa melatih anak untuk menendang bola dengan lurus dan fokus mengarah ke gawang.
- Aktivitas seni
Di era yang serba modern seperti saat ini, banyak sekali cara-cara yang diterapkan sebagai bentuk usaha dalam peningkatan kecerdasan otak dan daya konsentrasi anak. Salah satunya melalui terapi musik. Dikalangan masyarakat cara seperti ini mungkin sudah tidak asing lagi, banyak orangtua yang menerapkan terapi ini pada buah hatinya.
Peran musik memang sangat besar untuk merangsang perkembangan otak anak. Efeknya dapat mempengaruhi kemampuan kognitif anak, yaitu kemampuan untuk mengenali atau menafsirkan lingkungannnya dalam bentuk bahasa, memori dan visual.
Musik mampu meningkatkan pertumbuhan otak anak, karena musik merangsang pertumbuhan sel otak. Musik bisa membuat kita menjadi rileks dan riang, yang merupakan emosi positif. Emosi positif inilah yang membuat fungsi berfikir seseorang menjadi maksimal. Oleh karena itu kalau orang tua mau memanfaatkan fungsi musik sebagai terapi dirumah, selain hasilnya akan sangat bagus bagi perkembangan anak, termasuk dalam hal konsentrasi, bisa juga membuat atmosfer rumah lebih bersemangat tapi semuanya tergantung dari musik yang didengarkan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan dengan mendengarkan musik di pagi hari akan meningkatkan daya konsentrasi siapapun yang mendengarkan.
Semua aktivitas yang dilakukan membutuhkan usaha maksimal, konsistensi, dan kesabaran dalam melatih, mengarahkan dan memotivasi anak. Semua aktivitas yang dilakukan tidak ada yang sifatnya instan, cepat mendapatkan hasil. Semuanya ada pengorbanan, terutama untuk orang tua, agar meluangkan waktu bersama dengan anak dan melatihnya dengan penuh kesabaran.
Selamat mencoba dan semoga bisa bermanfaat untuk tumbuh kembang buah hati tercinta

Mufid dan sholat

Heuuhh akhir2 ini susah banget ngajak Mufid sholat. Kalau pun mau sholat pasti dengan terpaksa, wajah bersungut sungut atau sambil nangis karena dimarahin dulu. sampai suatu hari mama coba googling, ada artikelk menarik bgt. Mulai besok harus diterapin nih. ini artikelnya
Mendorong Anak Rajin Sholat

Anak adalah amanah salah satu amanah yang ALLAH karuniakan kepada kita. Anak merupakan cahaya mata, yang bisa menjadi penyejuk hati dikala kita gundah. Memiliki anak yang sholeh, cerdas, juga sehat adalah dambaan semua orangtua.
Bila kita berbicara tentang kecerdasan, pastinya semua anak adalah cerdas di bidang-nya masing-masing. Sebagai orangtua, yang harus kita lakukan adalah memfasilitasi kecerdasan tersebut sehingga kelak bisa menjadi bekal utk hidup mandiri.
“Keshalehan” yang kita harapkan dari anak2 kita, bukan-lah hal yang instan bisa terbentuk. Semua anak dilahirkan dalam keadaan yang fitrah. InshaALLAH, bila kita memulai untuk membentuk keshalehan tsb sejak dini, maka ketika anak beranjak remaja dan dewasa, karakter2 positif yang kita harapkan sebagai buah dari keshalehan tersebut sudah terinternalisasi dengan baik dalam diri anak-anak kita.

Mengenalkan ibadah2 yang sifatnya rutin, seperti sholat, puasa dan shodaqoh, bahkan umrah, kepada anak-anak haruslah dengan pengkondisian yang sifatnya positif dan menyenangkan. Yang perlu kita ingat, ketika anak-anak kita masih berusia BALITA, maka yang harus lebih kita tekankan adalah masalah teladan atau contoh keseharian kita sebagai orgtua dalam melakukan ibadah. Jadi, bila ayah atau bunda melakukan sholat, sholat-lah di tempat yang bisa terlihat oleh anak-anak kita. Jika ayah atau bunda membaca Al-Qur’an, maka bacalah di dekat anak2 kita, sehingga mereka terbiasa mendengarkan lantunan ayat2 ALLAH SWT melalui suara kita. Jika kita sedang berpuasa di bulan Ramadhan, ceritakan-lah pada anak-anak bahwa selama 1 bulan Ramadhan ini, ayah dan bunda hanya makan sebelum fajar dan setelah maghrib. Jika ayah dan ibu ingin memberi shodaqoh, ajak-lah anak utk ikut menyaksikan ketika kita memberikan shodaqoh tsb kpd fakir miskin. InshaALLAH, bila pengkondisian tersebut kita lakukan setiap hari selama bertahun2 pada periode emas (usia BALITA) dari anak2 kita, maka step selanjutnya akan jauh lebih mudah. Yang perlu diingat oleh ayah dan bunda, jangan-lah kita memaksakan anak pada usia BALITA ini utk ikut sholat, puasa atau ibadah2 yg lain, karena RAsulullah SAW sdr dalam haditsnya mengatakan : “Perintahkanlah anak-anak untuk mendirikan sholat ketika dia berumur tujuh tahun. Dan ketika dia telah berumur sepuluh tahun, maka pukullah dia kalau dia meninggalkan sholat.” (HR. Abu Daud). Jadi sebelum anak berusia 7 thn, kita tdk boleh “memaksa” anak utk sholat (atau utk ibadah apa pun). Mengapa??? Karena, selain pada usia tsb anak belum berkewajiban utk sholat, hal lain yg dikhawatirkan adalah timbulnya persepsi negatif pada anak mengenai sholat, puasa atau ibadah2 lainnya. Misalnya : karena kita seringkali memaksa anak utk sholat dengan suara keras atau terikan, maka persepsi yg timbul pd anak adalah bahwa sholat itu tidak enak.
Hal2 lain yg bisa ayah dan bunda lakukan pada BALITA kita sehubungan dengan pendidikan agama adalah :
1. Banyak bercerita dan berdialog dengan anak seputar “kebaikan-kebaikan” atau nikmat ALLAH yang begitu banyak dikaruniakanNYA kepada kita. Ceritakan kepada anak-anak bahwa ALLAH SWT sangat mencintai kita dengan memberikan banyak hal yang kita butuhkan. Saat bercerita, gunakan bahasa yang sesuai dengan usia anak sehingga anak bisa menangkap inti cerita kita bahwa ALLAH Maha Rahman dan Rahim.
2. Ceritakan pula tentang nikmatnya Surga ALLAH SWT sebgai balasan bagi org2 yang beramal sholeh. Tentunya cerita ttg surga ini pun harus disesuaikan dengan usia anak. Diharapkan anak2 kita pun sejak dini sdh terpacu utk bisa masuk ke dalam surgaNYA.
3. Saat anak2 kita berulang-tahun, berikan feedback bahwa semakin bertambah usianya, maka ada hal-hal yang juga harus sudah mulai dilakukan oleh anak. Misalnya : “Subhanallah…. Abang sekarang sudah 4 tahun lho…. Sudah tambah besar ya…. Berarti sholat-nya juga sudah harus semakin bagus ya…ALLAH, ayah, bunda pasti akan semakin senang kalau lihat Abang sholat..”
4. Berikan pujian langsung ketika anak ikut beribadah bersama kita. Misalnya : “Waahhhh….. Hebatnya anak Ayah!!! Sudah ikut sholat niii…. Ade’ mamang anak yang sholeh. Anak sholeh, pasti masuk surga. Asiik kannnn… Nanti di surga, Ade’ bisa minta apa saja sama ALLAH…”

Saat anak masuk usia 5 – 7 thn, kita mulai bisa mengajak anak utk belajar sholat, puasa atau ibadah2 yang lainnya, karena pada usia tsb daya pikir anak sudah semakin berkembang. Dalam hal ini, Ayah dan Bunda bisa membelikan perlengkapan sholat utk anak2. Dan sebaiknya, biarkan anak-anak yang memilih sendiri mukena, sajadah, sarung, gamis, atau peci yang mereka sukai. Utk memotivasi anak-anak usia 5 – 7 thn utk belajar sholat, maka hal2 yg bisa kita lakukan antara lain :
1. Membuat tabel bintang prestasi sholat. Setiap kali anak sholat, maka dia berhak mendapat 1 bintang yg bisa dia tempel pada tabel tsb. Nanti, setelah 1 pekan, bintang2 tsb bisa ditukar dengan reward yang telah disepakati bersama. Misalnya : Bila dalam seminggu anak mendapat 15 bintang maka anak bisa mendapatkan ice cream. Bila 20 bintang, bisa mendapatkan pensil warna/crayon, dan bila 30 bintang atau lebih, maka bisa mendpatkan buku cerita baru.
Yang perlu diingat oleh ayah dan bunda, jangan-lah menetapkan target yang terlalu tinggi, misalnya : harus full 5 waktu, harus benar jumlah raka’atnya, harus benar bacaannya, harus sempurna gerakannya. Pada usia 5 thn, ketika anak sudah sholat sesuai waktunya, meski jumlah raka’at dan bacaannya masih kacau, atau gerakannya belum sempurna, maka itu sudah lebih dari cukup. Pada usia 5 thn ini, cukup ajarkan anak membaca surat Al-fatihah dan gerakan2 sholat dengan benar, bisa juga dikenalkan nama2 sholat 5 waktu (bisa lewat lagu). Setelah berusia 6 thn, mulai dikenalkan hitungan raka’at dalam sholat, bacaan/do’a ruku’, dan sujud, juga hafalan surat2 pendek. Dan ketika anak berusia 7 thn, bisa mulai diajarkan do’a iftitah, i’tidal, duduk diantara 2 sujud, tahiyat awal dan akhir, juga menambah hafalan2 surat pendeknya.
Yang perlu diingat oleh orangtua : pada usia ini anak masih dalam tahap BELAJAR, dan secara syar’i pun anak belum memikul kewajiban utk sholat tepat waktu dengan benar.
2. Mengajak anak berdiskusi dan berdialog mengenai pentingnya sholat, keutamaan dari org yang sholat, hikmah dari sholat, seingga anak terpacu utk melakukan sholat. Jangan lupa, gunakan bahasa yg mudah dicerna oleh anak sesuai dengn perkembangan usia dan daya pikirnya.
3. Memberikan pujian dan ucapan terimakasih setiap kali anak melakukan sholat.
4. Pada usia2 ini (diatas 5 thn), anak sudah bisa kita ajak sholat berjamaah di Masjid, karena pada usia tsb anak sudah lebih matang. Dalam hal ini, orgtua sebelumnya juga harus memberitahu aturan2 kepada anak mengenai sholat berjamaah di Masjid, terutama saat sholat Jum’at. Misalnya : tidak boleh berteriak2, tidak bercanda saat khutbah, mengikuti gerakan imam, tidak berjalan-jalan/lari-lari saat semua org sholat, karena hal2 tsb bisa mengganggu kekhusyu’an org dewasa (yg mmg wajib sholat) saat berbadah di masjid. Utk memotivasi anak sholat berjamaah, kita bisa menjelaskan pada anak mengenai keutamaan sholat berjamaah.
Saat anak berusia 7 – 10 thn, maka kita sbg orgtua harus lebih tegas mengajak dan mengingatkan anak utk sholat. Jangan pernah bosan dan terpancing marah, karena susungguhnya bila anak belum baligh, maka ia pun belum berkewajiban utk sholat. Jangan pernah bosan utk mengajak anak berdialog tentang harapan2 Ayah dan bunda terhadap anak mengenai pelaksanaan ibadah. Misalnya : “Ayah akan senang dan bangga sekali bila Abang sholat 5 waktu.” Ceritakan pula bahwa anak yang sholeh kelak bisa menjadi penolong ayah dan bunda nya dari api neraka. Berikan selalu pujian bila anak melakukan sholat 5 waktu. Tabel bintang prestasi masih bisa digunakan. Namun, mangajak anak utk membuat jadwal kegiatan harian akan jauh lebih efektif, mengingat usia anak yg semakin bertambah. Jadwal kegitan harian ini akan sangat berguna baik bagi anak atau pun bagi orgtua sebagai pengingat akan aktivitas/kegiatan yg harus dilakukan anak sehari-hari. Dalam jadwal tersebut, jangan lupa dicantumkan juga waktu utk sholat.
Ketika anak berusia 10 tahun, biasanya sebagaian besar dr mereka sudah mencapai usia baligh (anak perempuan sudah mendapat haidh dan yg laki2 sudah mimpi basah). Karena itu lah pembebanan terhadap mereka mengenai ibadah sudah bisa dilakukan. Kita harus mengingatkan dengan tegas mengenai pelaksanaan sholat 5 waktu. Saat usi ini, kita sbg orgtua bisa mulai mengajak anak mentadabburi/mendiskusikan bersama ayat-ayat Al-Qur’an yg berisi balasan terhadap org2 yg mengerjakan sholat dan yg tdk mengerjakan sholat. Ingatkan terus kepada anak2 pra remaja kita, bahwa saat ini, mereka sdh wajib mengerjakan sholat. Ingatkan pula bahwa hanya anak yg sholeh-lah yg bs menjadi penolong bagi kedua orgtuanya di akhirat kelak dan betapa ALLAH SWT sangat mencintai hamba2NYA yang mendirikan sholat.
InshaALLAH….. Bila kita sbg orgtua sdh berusaha sejak dini mengenalkan dan mengajak anak utk belajar beribadah, maka ketika anak beranjak remaja, akan jauh lebih mudah karena ibdah2 tsb sdh menjadi kebiasaan yg diterapkan dalam keluarga. Memang pd pelaksanaannya pasti akan ada rintangan dan cobaan. InshaALLAh dgn cinta, kasih sayang dan do’a2 kita sbg orgtua, ALLAH SWT akan memberikan kekuatan dan jalan keluar bagi kita shg kita bs lebih bershabar dalam mendidik anak2 kita utk mjd anak2 yg sholeh/hah.


Wassalamu’alaykum Wr Wb,
Fajriati Maesyaroh, Psi

“Rabbij’alni muqimash sholaati wa min dzurriyyati..”
(Ya ALLAH… Jadikan kami dan anak-anak keturunan kami termasuk dalam golongan hamba2MU yang mendirikan sholat…)
Aamiin….

Wednesday, October 12, 2011

Pelayan yang ga ramah

Hari ini Mama, DD dan Mufid pergi ke winkelcentrum rencananya mau beli sepatu sepakbolanya Mufid. Karena Sabtu depan Mufid harus masuk sekolah bola Excelsior 20. Kita masuk ke toko Sima sport, disana Mufid nunjuk2 banyak sepatu, pengen nyobain. Eee pelayannya melotot gitu. akhirnya mama minta tolong ambilin satu sepatu Nike yang disukai Mufid. terus dicobain ke Mufid. harus dia yang nyobain, takut rusak kali sepatunya. PAs dicobain Mufid, mama nyuruh Mufid jalan. Eee dia rada sewot gitu, emang ga boleh dicobain pake jalan. HEhh sebel. Trus akhirnya cepat2 aja beli sepatunya, bayar, walaupun mahal, pengen cepat2 pergi dari toko itu. males juga harus ke centrum schiedam. sebenanya dah niat sih pengen ke centrum tapi hujan gede, takut DD ama Fid basah2.

Setelah mengantongin sepatu sepakbola Nike, kita melewati toko Zeeman. Ini toko terkenal barangnya murah2 dan ga bermutu hahhaha.......tapi gpp, barangnya lucu2. Mufid pengen banget beli boot plastik cars yang diliatnya dari luar. yaahh gpplah, kasian jg teman2nya pada pake boots plastik gitu, main becek2 ga basah celananya. akhirnya kita masuk ke dalam. waktu Mufid nyoba2 sepatunya diplototin pelayannya. emang rada ngacak2 sih, tapi toh tokonya juga dah ga rapi juga. AKhrinya ktia pindah ke bagian baju. Mungkin karena Mufid capek akhirnya dia duduk di tumpukan baju2, eee datang pelayan cewek tua jelek marah2in Mufid, ngusir Mufid. EMang sih Mufid salah, tapi ga segitunya kali. anak2 ini. sewot juga ngeliat tuh pelayan. Kalo di Indoensia dah ga dipake tu, tinggal di rumah jompo aja kali.

Karena di Zeeman ini barangnya unik2, lucu2 buatan china gitu, jadi penasaran pengen liat2 lagi. Eeee pas lagi liat2 training Mufid, Dira pegang2 piring princess, lucu kali, dia suka. Tapi langsung didatangin pelayan cowok, gede, dah tua juga. Dia ngusir Dira gitu. Ya ampuunnn keselnya ama pelayan2 ZEEMan ini, semuanya kasar ke anak2. Dengan memolotin tuh pelayan gendut langsung ajak mufid dan dira pergi. kayaknya dia sadar aku marah, dari jauh aku tetep pelototin dia terus. janji deh, ga akan pernah ke sini lagi. BENCIIII.....