Heuuhh akhir2 ini susah banget ngajak Mufid sholat. Kalau pun mau sholat pasti dengan terpaksa, wajah bersungut sungut atau sambil nangis karena dimarahin dulu. sampai suatu hari mama coba googling, ada artikelk menarik bgt. Mulai besok harus diterapin nih. ini artikelnya
Mendorong Anak Rajin Sholat
Anak adalah amanah salah satu amanah yang ALLAH karuniakan kepada kita. Anak merupakan cahaya mata, yang bisa menjadi penyejuk hati dikala kita gundah. Memiliki anak yang sholeh, cerdas, juga sehat adalah dambaan semua orangtua.
Bila kita berbicara tentang kecerdasan, pastinya semua anak adalah cerdas di bidang-nya masing-masing. Sebagai orangtua, yang harus kita lakukan adalah memfasilitasi kecerdasan tersebut sehingga kelak bisa menjadi bekal utk hidup mandiri.
“Keshalehan” yang kita harapkan dari anak2 kita, bukan-lah hal yang instan bisa terbentuk. Semua anak dilahirkan dalam keadaan yang fitrah. InshaALLAH, bila kita memulai untuk membentuk keshalehan tsb sejak dini, maka ketika anak beranjak remaja dan dewasa, karakter2 positif yang kita harapkan sebagai buah dari keshalehan tersebut sudah terinternalisasi dengan baik dalam diri anak-anak kita.
Mengenalkan ibadah2 yang sifatnya rutin, seperti sholat, puasa dan shodaqoh, bahkan umrah, kepada anak-anak haruslah dengan pengkondisian yang sifatnya positif dan menyenangkan. Yang perlu kita ingat, ketika anak-anak kita masih berusia BALITA, maka yang harus lebih kita tekankan adalah masalah teladan atau contoh keseharian kita sebagai orgtua dalam melakukan ibadah. Jadi, bila ayah atau bunda melakukan sholat, sholat-lah di tempat yang bisa terlihat oleh anak-anak kita. Jika ayah atau bunda membaca Al-Qur’an, maka bacalah di dekat anak2 kita, sehingga mereka terbiasa mendengarkan lantunan ayat2 ALLAH SWT melalui suara kita. Jika kita sedang berpuasa di bulan Ramadhan, ceritakan-lah pada anak-anak bahwa selama 1 bulan Ramadhan ini, ayah dan bunda hanya makan sebelum fajar dan setelah maghrib. Jika ayah dan ibu ingin memberi shodaqoh, ajak-lah anak utk ikut menyaksikan ketika kita memberikan shodaqoh tsb kpd fakir miskin. InshaALLAH, bila pengkondisian tersebut kita lakukan setiap hari selama bertahun2 pada periode emas (usia BALITA) dari anak2 kita, maka step selanjutnya akan jauh lebih mudah. Yang perlu diingat oleh ayah dan bunda, jangan-lah kita memaksakan anak pada usia BALITA ini utk ikut sholat, puasa atau ibadah2 yg lain, karena RAsulullah SAW sdr dalam haditsnya mengatakan : “Perintahkanlah anak-anak untuk mendirikan sholat ketika dia berumur tujuh tahun. Dan ketika dia telah berumur sepuluh tahun, maka pukullah dia kalau dia meninggalkan sholat.” (HR. Abu Daud). Jadi sebelum anak berusia 7 thn, kita tdk boleh “memaksa” anak utk sholat (atau utk ibadah apa pun). Mengapa??? Karena, selain pada usia tsb anak belum berkewajiban utk sholat, hal lain yg dikhawatirkan adalah timbulnya persepsi negatif pada anak mengenai sholat, puasa atau ibadah2 lainnya. Misalnya : karena kita seringkali memaksa anak utk sholat dengan suara keras atau terikan, maka persepsi yg timbul pd anak adalah bahwa sholat itu tidak enak.
Hal2 lain yg bisa ayah dan bunda lakukan pada BALITA kita sehubungan dengan pendidikan agama adalah :
1. Banyak bercerita dan berdialog dengan anak seputar “kebaikan-kebaikan” atau nikmat ALLAH yang begitu banyak dikaruniakanNYA kepada kita. Ceritakan kepada anak-anak bahwa ALLAH SWT sangat mencintai kita dengan memberikan banyak hal yang kita butuhkan. Saat bercerita, gunakan bahasa yang sesuai dengan usia anak sehingga anak bisa menangkap inti cerita kita bahwa ALLAH Maha Rahman dan Rahim.
2. Ceritakan pula tentang nikmatnya Surga ALLAH SWT sebgai balasan bagi org2 yang beramal sholeh. Tentunya cerita ttg surga ini pun harus disesuaikan dengan usia anak. Diharapkan anak2 kita pun sejak dini sdh terpacu utk bisa masuk ke dalam surgaNYA.
3. Saat anak2 kita berulang-tahun, berikan feedback bahwa semakin bertambah usianya, maka ada hal-hal yang juga harus sudah mulai dilakukan oleh anak. Misalnya : “Subhanallah…. Abang sekarang sudah 4 tahun lho…. Sudah tambah besar ya…. Berarti sholat-nya juga sudah harus semakin bagus ya…ALLAH, ayah, bunda pasti akan semakin senang kalau lihat Abang sholat..”
4. Berikan pujian langsung ketika anak ikut beribadah bersama kita. Misalnya : “Waahhhh….. Hebatnya anak Ayah!!! Sudah ikut sholat niii…. Ade’ mamang anak yang sholeh. Anak sholeh, pasti masuk surga. Asiik kannnn… Nanti di surga, Ade’ bisa minta apa saja sama ALLAH…”
Saat anak masuk usia 5 – 7 thn, kita mulai bisa mengajak anak utk belajar sholat, puasa atau ibadah2 yang lainnya, karena pada usia tsb daya pikir anak sudah semakin berkembang. Dalam hal ini, Ayah dan Bunda bisa membelikan perlengkapan sholat utk anak2. Dan sebaiknya, biarkan anak-anak yang memilih sendiri mukena, sajadah, sarung, gamis, atau peci yang mereka sukai. Utk memotivasi anak-anak usia 5 – 7 thn utk belajar sholat, maka hal2 yg bisa kita lakukan antara lain :
1. Membuat tabel bintang prestasi sholat. Setiap kali anak sholat, maka dia berhak mendapat 1 bintang yg bisa dia tempel pada tabel tsb. Nanti, setelah 1 pekan, bintang2 tsb bisa ditukar dengan reward yang telah disepakati bersama. Misalnya : Bila dalam seminggu anak mendapat 15 bintang maka anak bisa mendapatkan ice cream. Bila 20 bintang, bisa mendapatkan pensil warna/crayon, dan bila 30 bintang atau lebih, maka bisa mendpatkan buku cerita baru.
Yang perlu diingat oleh ayah dan bunda, jangan-lah menetapkan target yang terlalu tinggi, misalnya : harus full 5 waktu, harus benar jumlah raka’atnya, harus benar bacaannya, harus sempurna gerakannya. Pada usia 5 thn, ketika anak sudah sholat sesuai waktunya, meski jumlah raka’at dan bacaannya masih kacau, atau gerakannya belum sempurna, maka itu sudah lebih dari cukup. Pada usia 5 thn ini, cukup ajarkan anak membaca surat Al-fatihah dan gerakan2 sholat dengan benar, bisa juga dikenalkan nama2 sholat 5 waktu (bisa lewat lagu). Setelah berusia 6 thn, mulai dikenalkan hitungan raka’at dalam sholat, bacaan/do’a ruku’, dan sujud, juga hafalan surat2 pendek. Dan ketika anak berusia 7 thn, bisa mulai diajarkan do’a iftitah, i’tidal, duduk diantara 2 sujud, tahiyat awal dan akhir, juga menambah hafalan2 surat pendeknya.
Yang perlu diingat oleh orangtua : pada usia ini anak masih dalam tahap BELAJAR, dan secara syar’i pun anak belum memikul kewajiban utk sholat tepat waktu dengan benar.
2. Mengajak anak berdiskusi dan berdialog mengenai pentingnya sholat, keutamaan dari org yang sholat, hikmah dari sholat, seingga anak terpacu utk melakukan sholat. Jangan lupa, gunakan bahasa yg mudah dicerna oleh anak sesuai dengn perkembangan usia dan daya pikirnya.
3. Memberikan pujian dan ucapan terimakasih setiap kali anak melakukan sholat.
4. Pada usia2 ini (diatas 5 thn), anak sudah bisa kita ajak sholat berjamaah di Masjid, karena pada usia tsb anak sudah lebih matang. Dalam hal ini, orgtua sebelumnya juga harus memberitahu aturan2 kepada anak mengenai sholat berjamaah di Masjid, terutama saat sholat Jum’at. Misalnya : tidak boleh berteriak2, tidak bercanda saat khutbah, mengikuti gerakan imam, tidak berjalan-jalan/lari-lari saat semua org sholat, karena hal2 tsb bisa mengganggu kekhusyu’an org dewasa (yg mmg wajib sholat) saat berbadah di masjid. Utk memotivasi anak sholat berjamaah, kita bisa menjelaskan pada anak mengenai keutamaan sholat berjamaah.
Saat anak berusia 7 – 10 thn, maka kita sbg orgtua harus lebih tegas mengajak dan mengingatkan anak utk sholat. Jangan pernah bosan dan terpancing marah, karena susungguhnya bila anak belum baligh, maka ia pun belum berkewajiban utk sholat. Jangan pernah bosan utk mengajak anak berdialog tentang harapan2 Ayah dan bunda terhadap anak mengenai pelaksanaan ibadah. Misalnya : “Ayah akan senang dan bangga sekali bila Abang sholat 5 waktu.” Ceritakan pula bahwa anak yang sholeh kelak bisa menjadi penolong ayah dan bunda nya dari api neraka. Berikan selalu pujian bila anak melakukan sholat 5 waktu. Tabel bintang prestasi masih bisa digunakan. Namun, mangajak anak utk membuat jadwal kegiatan harian akan jauh lebih efektif, mengingat usia anak yg semakin bertambah. Jadwal kegitan harian ini akan sangat berguna baik bagi anak atau pun bagi orgtua sebagai pengingat akan aktivitas/kegiatan yg harus dilakukan anak sehari-hari. Dalam jadwal tersebut, jangan lupa dicantumkan juga waktu utk sholat.
Ketika anak berusia 10 tahun, biasanya sebagaian besar dr mereka sudah mencapai usia baligh (anak perempuan sudah mendapat haidh dan yg laki2 sudah mimpi basah). Karena itu lah pembebanan terhadap mereka mengenai ibadah sudah bisa dilakukan. Kita harus mengingatkan dengan tegas mengenai pelaksanaan sholat 5 waktu. Saat usi ini, kita sbg orgtua bisa mulai mengajak anak mentadabburi/mendiskusikan bersama ayat-ayat Al-Qur’an yg berisi balasan terhadap org2 yg mengerjakan sholat dan yg tdk mengerjakan sholat. Ingatkan terus kepada anak2 pra remaja kita, bahwa saat ini, mereka sdh wajib mengerjakan sholat. Ingatkan pula bahwa hanya anak yg sholeh-lah yg bs menjadi penolong bagi kedua orgtuanya di akhirat kelak dan betapa ALLAH SWT sangat mencintai hamba2NYA yang mendirikan sholat.
InshaALLAH….. Bila kita sbg orgtua sdh berusaha sejak dini mengenalkan dan mengajak anak utk belajar beribadah, maka ketika anak beranjak remaja, akan jauh lebih mudah karena ibdah2 tsb sdh menjadi kebiasaan yg diterapkan dalam keluarga. Memang pd pelaksanaannya pasti akan ada rintangan dan cobaan. InshaALLAh dgn cinta, kasih sayang dan do’a2 kita sbg orgtua, ALLAH SWT akan memberikan kekuatan dan jalan keluar bagi kita shg kita bs lebih bershabar dalam mendidik anak2 kita utk mjd anak2 yg sholeh/hah.
Wassalamu’alaykum Wr Wb,
Fajriati Maesyaroh, Psi
“Rabbij’alni muqimash sholaati wa min dzurriyyati..”
(Ya ALLAH… Jadikan kami dan anak-anak keturunan kami termasuk dalam golongan hamba2MU yang mendirikan sholat…)
Aamiin….
No comments:
Post a Comment