Friday, January 14, 2011

Nadira Amalina Asradya

Nadira means = valuable/ yang berharga
Amalina = Anak Malaysia Indonesia
Asradya = Anak Sri Rahma Dewi Yopi Arfiandi

September 2009 kita merencanakan mau ngasih adek buat Mufid. Alhamdulillah, Maret dikasih Allah kepercayaan untuk hamil lagi. Selama hamil Nadira terasa berat banget karena sambil kuliah. Tapi walaupun hamil, kuliah tak terganggu sama sekali, bahkan rasanya punya kekuatan lebih dan kemampuan lebih rasanya. Terbukti dengan banyaknya nilai2 yang keluar yang sangat memuaskan rasanya. Teman2 sampai pada bilang pengen hamil juga biar bisa dapat nilai bagus-bagus kayak Dewi hahahhaa.....

Pertamanya aku kontrol kehamilan di RS Ampang Putri tapi setelah dipikir2 lagi, karena pengen lahiran normal, kita memutuskan lahiran di Price Court Medical centre saja, karean jaraknya dekat dari Kondo kita "The Forum". Alhamdulillah dapat dokter yang baik, cantik dan sangat memuaskan servicenya, Dr Seri Suniza. Dokter dah wanti-wanti kalau sampai 40 minggu belum ada kontraksi, aku harus masuk RS tgl 9 Des 2009 dan mau di induksi. Tapi karena pengen ngelahiran senormal2nya, akhirnya kita tunggu sampai 40 minggu satu hari. Tapi Nadira tetep aja dengan anteungnya di dalam perut. Akhirnya 10 Dec kita datang ke RS. Jam 6 sore di induksi, sampai jam 8 malam baruuu bukaan 1. Tapi mulesnya dah ga kuat. Akhirnya jam 9 bukaan dua, ini sakitnya dah ga tahan. Akhrinya Nenek, kakek dan Fid disuruh pulang, biar ga liat mamanya kesakitan. kasian, apalagi Kakek Nenek, ntar tensinya naik lagi mikirin anak nya kesakitan.

Dari Awal dah ditawarin Epidural ama suster dan dokternya, tapi akunya ga mau, pengen banget ngerasain sakitnya ngelahirin normal. Tnyata pas bukaan 5 sakitnya dah ga ketahan lagi. Minta pethidine namanya, semacam morfin yang bikin fly, katanya sih bisa ngurangin sakit. Ya udah, akhirnya disuntikkin pethidine. Tapi ini malahan ga nolong, malahan nambah masalah. Sakitnya tetep kerasa, ditambah lagi ngantuuukkkkk dibuatnya. Duuhh ya Allah, tnyata begini rasanya orang lahiran normal. Sembari berzikir, ku serahkan semuanya kepada Allah. Pas bukaan 7 detak jantung Nadira dah mulai lemah. Degggg jantung berdetak kuat, aku ga rela kehilangan anakku. Akhirnya aku mau di epidural, karena kalaupun berlanjut ke meja operasi lagi, epidural tetap akan dipasang. Setelah di pasang epidural, aku ga negrasin sakit apa2 lagi, cuman serasa ada yang muter2 di perut dan suster dengan enaknya ngobok2 ke dalam biar bukaannya jadi besar.

Setelah bukaan 9, epidural distop dan begitu bukaan 10 langsung disuruh ngedan. Alhamdulillah, setelah dicoba 4 kali ngedan, akhirnya kepala nadira keluar. Benar kata dokter, kepalanya gede dan rambutnya banyak. Alhamdulillah ya Allah, semuanya bisa kulewati. Tetapi jantung berdetak kencang lagi, setelah ngeliat Nadira ga nangis, dia pules tertidur, sampai2 di masukkin selang ke hidungnya, baru dia nangis, itupun kecil bgt suaranya. Aku nangis, kenapa anakku. Tnyata dokter bilang itu biasa, efek dari Pethidine tadi, jadi dia masih fly.

Setelah NAdira bersih dan di azan/qamat ama Papa, Nadira di susuin...............ya Allah, sungguh indah rahmat yang engkau berikan kepadaku. Nadira lahir dengan berat 3.18 kg dan panjang 48. Pendek bgt yaa, tapi gpp kata dokter berat dan panjang lahir itu ga bisa jadi patokan untuk dia tumbuh besar nantinya. Tapi berat setelah 6 minggu, itulah sebenarnya berat dia yang sesuai dengan gen orang tuanya.

No comments:

Post a Comment