Tuesday, March 11, 2014

Masa penantian sebelum haji di Mekkah

Dari tanggal 7 Oktober sampai tgl 13 Oktober (8 Zulhijjah) Kita selalu berusaha beribadah sebanyak banyaknya di Masjidil haram. Sungguh nikmat yang tiada tara yang kita rasakan bisa beribadah di rumah Allah, masjidil Haram. Subuh, zuhur, asyar, magrib dan Isya kita usahakan sholat di mesjid.

Biasanya setiap jam 3:30 kita bangun dan siap siap ke mesjid untuk sholat subuh. Perjalanan dari hotel ke mesjid cukup jauh dan cukup mengeluarkan keringat. Kira kira 1.5 km. Biasanya kita pergi bareng teh irma dan uda satria, Rahmi dan Andri. Beberapa hari kita selalu sholat di luar mesjid bahkan pernah di bawah tiang tiang bangunan yang lagi dibangun. Apalgi kalau sholat zuhur diluar mesjid sungguh suatu perjuangan yang berat, panaas dan debu.

Pada suatu hari jumat kita pernah sholat di dekat kita ada seorang ibu ibu tua yang pingsan tetapi tidak ada satupun ambulance dan tim medis yang datang. Orang orang disekelilingnya mencoba membantu dengan segala upaya. Kami berpikir alangkah sayangnya kalau tim medis tidak bisa dihubungin dalam keadaan seperti ini, seharusnya pemerintah Saudi Arabia membuat sistem dimana kalau terjadi apa apa ada tim medis yang diap sedia untuk ditelpon dan segera membantu. Memang kita dalam keadaan haji semuanya diserahkan kepadaNya, tetapi kalau ada sarana kesehatan yang lebih baik maka kemungkinan korban ibadah haji akan lebih sedikit.

Setiap pagi setelah pulang dari mesjid biasanya kami pulang ke hotel untuk sarapan pagi. Untuk beberapa hari memang sarapan ala turki (roti, salad, sayur dan buah) lumayan mengenyangkan. tetapi untuk tiap hari selama 3 minggu arapan ala begini tanpa ada variasi enegggg juga hahaaa

Biasanya jam 11 kita ada tausiah yang biasa diadakkan di musholla didekat restaurant di hotel atau di kamar salah satu dari kita.

Ibu ibu yang lagi konsentrasi mendengarkan pengajian dari ustad Khalid


Tausiah diberikan oleh ustad Khalid, seorang hafiz alquran. Konon ceritanya nama aslinya bukanlah khalid, tetapi Slamet :-) tetapi sejak dia kuliah di Universitas Madinah jurusan Hadist, namanya diganti oleh proffesornya menjadi Khalid karena papanya bernama Walid. Lebih pas namanya Khalid bin Walid, seperti sahabat nabi yang pemberani dalam perang. Ustad khalid berasal dari sulawesi. Beliau sangat muda mungkin baru 23 tahun dan sudah menikah dgn satu orang anak. Topik ceramahnya selalu menarik dan menyentuh hati kita, Bahasanya bagus,sistematik dan enak di dengar.


Kalau ada tausiah maka kami pun batal pergi sholat zuhur ke masjidil haram dan sholat berjamaah di hotel. Begitu jam 2 kami segera siap siap ke mesjid untuk sholat asyar dan sebelumnya kami menyempatkan dira makan di restoran indonesia didepan hotel. Disini dijual lontong, soto, rendang, gado gado yaahh cukup unntuk mengobati kangen ke makanan indonesia :-)


Sesudah makan kami pun berame rame pergi ke mesjid sampai dari asyar sampai isya kami bertaaruf di mesjid tanpa pulang ke hotel. Sungguh nyaman berada di rumah allah yang maha indah dan besar ini. 

Hotel kita berada di daerah al jumayzah, melewati Al Maala cemetary, di jalan la masjidil al haram, 1.5 km dari marwa gate masjidil haram. Kita sering sholat di mesjid bagian sai lantai atas untuk sholat subuh sedangkan untuk sholat zuhur dan asyar sampai isya seringnya di gate 84 karena dekat dengan mall untuk makan siang. Satu kekurangan yang dirasakan di dalam masjidil haram adalah jauhnya toilet, jadi kalau setelah sholat magrib kita ingin keluar ke toilet jangan harap lagi bisa masuk lagi ke mesjid untuk sholat isya, karena gate sudah di tutup oleh security dan terpkasa sholat di luar, ataupun di mall. 

Kita pernah berkunjung ke perpustakaan yang konon katanya rumah dimana nabi muhammad lahir dan kita juga dapat beberaoa buku tafsir yang sangat menarik utnuk dibaca dan ada dalam berbagai bahasa. sesudah zuhur atau sesudah asyar kita sering melakukan tawaf dan sesudah magrib menjelang isya. Setiap tawaf bisa di niatkan untuk hadiah kepada seseorang. Sungguh nikmatnya orang mekkah yang bisa bertawaf setiap waktu. PAda suatu hari kami tawaf bareng dengan teh irma dan da satria sesudah asyar dengan harapan bisa sholat di depan ka'bah. Alhamdulillah terlaksana. BEgitu kita tawaf 6 keliling terdengar azan magrib, kita langsung berhenti tawaf dan langsung duduk di saf ke lima dari depan ka'bah. Semua orang marah karena haram perempuan untuk sholat di depan ka'bah tetapi karena sudah tidak bisa keluar lagi dari syaf maka kamipun diam saja dan terus sholat. Aku dan teh irma sholat diantara si Papa dan da satria. Alhamdulillah sampai selesai sholat kita tetap bisa sholat disana dan begitu selesai sholat kita langsung jalan dan tawaf lagi satu keliling. 


beberapa kali mencoba mencium hajar aswad tetapi tetap saja gagal karena penuhnya orang orang begitu juga dengan sholat di hijir ismail. Susah sekali untuk mencapai ke daerah sana karena orang orang rame sekali dan besar besar.

Begitu tgl 8 djulhijjah kami berangkat ke Mina untuk nginap di tenda...............dimulailah perjuangan melaksanakan hajji.

No comments:

Post a Comment