Yahh...lima tahun yg lalu, tepatnya juni 2008 saat dimulainya babak baru dalam hidupku. Babak baru untuk menjadi seorang ibu rumah tangga sejati. 8 tahun sudah diriku berkarir sejak lulus kuliah Oktober 2000. Sedih meninggalkan dunia kerja dan senang bakalan menjaga Mufid dari pagi sampai pagi lagi....itulah perasaan yang bercampur aduk seperti es campur. Tetapi babak baruku dari menjadi wanita karir yang bekerja dari jam sembilan sampai jam lima bahkan sampai malam sampai menjadi ibu dan istri yang setia di rumah dijembatanin oleh kegiatan kuliah. Yaahh.....keinginan resignku, selain tuntutan suami, karena suami bekerja di KL, tetapi juga karena dorongan ingin melanjutkan kuliah. sehingga sampai juni 2010 aku bukanlah ibu rumah tangga sejati. setiap Sabtu Minggu kuliah dari jam sembilan pagi sampai jam sepuluh malam, hari hari biasa dipenuhi dengan kerja kelompok, setumpuk assignment. Sehingga pengertian menjadi full time mother belumlah bisa disandang.
Sejak Juni 2010, predikat full time mother melekat dipundakku. Apalagi sejak pindah ke negeri kincir angin, predikat full time mother menjadi melekat sempurna denganku. Mulai dari mengurus anak, suami dan mengurus rumah harus dilakukan seorang diri tanpa ada bantuan orang lain, baby sitter ataupun pembantu.
Yaahhh tiga tahun menjadi full time mother, tetapi terus terang aku merasa kurang kepercayaan diri. Setiap kali perkenalan dalam suatu majelis, selalu merasa sedikit minder mengucapkan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Sampai sekarang selalu merasa kagum dengan teman teman yang sukses dalam karirnya, selalu merasa diri sendiri tidak sikses........padahal suami berkali kali meyakinkan bahkan aku adalah seorang ibu yang sukses inshaa Allah, tetapi hati nurani selalu menyangkal pernyataan itu.
Yaahh.......memang aku mengakui, aku lahir dari keluarga yang tidak seorangpun berpredikat sbg full time mother. Ibuku seorang pegawai negeri sipil, kakak perempuan, adekku semuanya berkarir. Sepupu sepupu perempuan, tante tante bahkan nenekku adalah seorang guru. Yaahh......mungkin jiwa menjadi full time mother sangat jauh dari kehidupanku, makanya aku selalu menilai kesuksesan seorang wanita dari kesuksesan karirnya.
Semoga setelah tiga tahun menjalani profesi mulia ini, aku lebih bisa merubah imageku tentang kesuksesan seorang wanita. Semoga semua niatku untuk membesarkan Mufid dan Nadira sebaik baiknya mendapat ridho dariNya, amiinn.
No comments:
Post a Comment