Tuesday, February 4, 2014

Our 4th chapter of life - Abu Dhabi

Jumat 10 January, jam 11.30 malam kita mendarat di International airport Abudhabi. Sungguh suatu hal yang tidak di sangka ternyata kita harus menunggu sampai jam 02:00 dini hari karena residence visa kita yang asli belum ada di petugas imigrasi di airport. Ternyata si Papa kelupaan nyerahin ke petugasnya dan harus menunggu beliau menjemput dokumen tersebut ke rumah yang jaraknya cukup jauh.

Hasilnya nyampe rumah jam 2:30 dini hari. Mufid dan Dira tetap excited melihat abu dhabi walapun terkantuk kantuk. Alhamdulillah ya Allah atas semua nikmatmu kepada kami sehingga kami bisa melihat bumiMu yang luas ini.

Sabtu dan Minggu kita sibuk beli beli keperluan rumah dan furniture. Sedikit demi sedikit kami mencicil membeli furniture sesuai dengan selera kami. Pada hari Minggu kebetulan long weekend karena maulid nabi sehingga masih panjag waktu untuk melepas kangen dengan Papa yang sejak tgl 23 November dah berangkat ke Abu dhabi meninggalkan kami bertiga di Indonesia.

Senen pagi kita pergi ke Jubilee international school tempat Mufid dan Dira mau melanjutkan sekolah. Anehnya hari itu langsung disuruh masuk sekolah, tidak seperti yang kita bayangkan karena disini sangat sulit untuk masuk sekolah. Ternyata berita bagus ini berubah menjadi berita buruk karena pihak sekolah menelpon kami untuk menunggu hasil keputusan dari ADEC ; Abu Dhabi Education Centre untuk menentukan Mufid keterima sekolah atau tidak. Sedangkan Dira pasti tidak diterima karena tidak ada transfer certificate dari Sekolah di Belanda.

Akhirnya Mufid ga sekolah selama seminggu, sampai hari senen depannya kami mencoba menghubungin Jubilee mengenai kelanjutan status Mufid, akhirnya Senin, 20 January 2014 Mufid boleh bersekolah. Hari itu Mufid menerima buku text book 8 biji yang tebalnya minta ampun dan 3 pasang baju seragam. Suatu hal yang baru untuk Mufid pergi sekolah berseragam dan membawa koper ke sekolah karena bukunya yang banyak dan berat. Cckkk ckkk kasian Mufid, kecil kecil pelajarannya sungguh berat. Terutama untuk bahasa arab benar benar berat karena mama ga bisa juga ngajarin dia bahasa arab.

Semoga Mufid sukses di sekolah ya Nak, walaupun harus belajar bahasa inggris lagi dan ditambah bahasa arab, tapi mama yakin, mufid anak pinter.

No comments:

Post a Comment