19 September 2010.....masih segar diingatanku, kami sampai di Schiphol untuk membuka lembaran baru hidup kami. Papendrecht adalah kota pertama kita tempat kita tinggal. Dari schiphol ke Papendrecht kami naik taxi yang gede supaya koper koper besar kami muat, dan kamipun harus merelakan uang 250 euro utk membayar taxinya. Padahl jaraknya cuma 80 km tapi kemungkinan besar si supir taxi tidak jujur.
Sesampai di Papendrecht, kesan pertama saya tentang Belanda.......rapi, bersih, hijau, banyak sepeda dan dingiiin. Memang benar, November 2010 turun salju yang sangat sangat lebat sampai selutut. Kami harus mencari informasi kemana mana karena belum menemukan komunitas oranng Indonesia di Papendrecht. Tetangga kiri kanan hampir 90% orang belanda asli. Benar benar merasa sendiri dan sepi. Beberapa kali bertemu dengan orang berjilbab dan akhirnya nemu teman Sema orang Turki yang besar di Belanda. Dengan Sema lah org terdekat saya sewaktu diPapendrecht. Sampai sempat saya sakit berat kena virus Griep, Sema lah yang membantu antar jemput Mufid sekolah. Di sekolah Mufid semuanya orang belanda. Kadang sering kepikiran pengen balik ke KL lagi, karena benar benar merasa terasing. Sebenarna mereka ramah seperti mamanya levy, mamanya yavi, keluarga gusje tetapi tetap merasa culture shock berada dikalangan belanda. Hari demi ahri dilalui, sampai pada bulan july 2011 kami memutuskan pindah ke Schiedam karena papa pindah kerja ke Leiden dan selain itu supaya Mufid bisa masuk ke sekolah Islam El furkan.
Schiedam......ya kota indah yang mngukir kenangan indah sekali. Kami mengenal keluarga didin, deden, satria, lubeek......terima kasih ya Allah dikasih saudara saudara yang baik dan sekaligus tetangga dekat rumah. Dan sejak Mei 2011 kami bergabung dengan ngumpul ngaji. Dan kami mulai aktif di pengaian Rotterdam. Dan kami pun jadi lebih gampanh bergabung dengan anak anak PPMR karena lebih dekat ke Rotterdam.dari PPMR lah kami bertemu keluarga baru kami seperti Nia dan Dudy, Nisa dan Medit dan Lia dan Aul. Kmi juga mulai aktif datang ke pengajian HIMMi setiap sabtu malam. Dan tidak lupa saudara saudara islam ku disekolah islam El furkan seperti Emine, Farida, Malika.
Oo indahnya kebersamaan. 2.5 thn kita bersama, sekarang waktunya kita berpisah. Air mata tak tertahan ketika saudara saudar islam ku di Elfurkan memberi kejutan pada hari Rabu, 24 September 2013 kemaren. Saya diundang datang ketemu Umus- direktur el furkan. Umus ingin mendidkusikan bagaimana kesiapan mmufid dan dira untuk ditinggal selama haji. Dan setelha ngobrol dengan umus sampai jam 9 pagi seperti biasa setiap rabu saya mengikuti les tajwid. Denga niat mau les tajwid sayapun angsung menuju ouder room. Begitu sampai di ouder room semua bertalbiah labaika allahumma labaik.......dan saya liat Mufid dan dira beridir didepan semua ibu ibu sambio memegang bingkisan parserl dan sebuah puisi. Air mata tak tertahan. Oooo ya allah terima kasih atas nikmatmu ini.